Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Rancang Bangun Penghitung Jumlah Koloni Bakteri Berbasis Arduino Uno Erdo Banu Wicaksono; Hardianto Hardianto; Arief Muliawan
TEKNIKA Vol. 13 No. 2 (2019): Teknika Juli - Desember 2019
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.3839218

Abstract

Koloni bakteri merupakan sekumpulan dari bakteri-bakteri yang sama yang mengelompok menjadi satu dan membentuk suatu koloni-koloni. Untuk mengetahui pertumbuhan suatu bakteri dapat dilakukan dengan menghitung jumlah koloni bakteri. Perhitungan suatu koloni biasa dilakukan secara manual dengan menandai dan menghitung koloni bakteri yang ada pada cawan petri, perhitungan ini masih menggunakan daya ingat manusia sehingga dapat terjadi kesalahan dalam proses perhitungan. Untuk mempermudah perhitungan jumlah koloni bakteri digunakan alat yang biasa disebut Colony Counter. Pada alat Colony Counter, perhitungan jumlah koloni bakteri menggunakan arduino uno smd dengan  minimum sistem atmega 328 dan Probe sebagai penghitung koloni bakteri. Dengan adanya colony counter tersebut pengguna tinggal menandai koloni bakteri yang dihitung dengan menyentuhkan Probe pada media sampel, sehingga hasil perhitungan akan langsung ditampilkan di LCD. Dari hasil uji coba penghitungan pada 15 sampel alat colony counter dapat berfungsi dengan baik.
Rancang Bangun pH Meter Otomatis menggunakan ATMega 16 dalam Upaya Peningkatan Akurasi Pembacaan pH Larutan Senyawa Kimia Risal Arief; Hardianto Hardianto; Arief Muliawan
Emitor: Jurnal Teknik Elektro Vol 20, No 1: Maret 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/emitor.v20i1.8799

Abstract

Penggunaan indikator pH konvensional untuk pengujian larutan senyawa kimia tidak dapat menunjukkan angka pH dengan signifikan karena merupakan hasil pembacaan dengan cara pendekatan pada warna trayek pH. Dampak lainnya berupa  masalah keselamatan dari penguji pH. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan dan pembuatan sebuah alat pH Meter menggunakan Mikrokontroller ATMega16 yang dapat mengukur pH sebuah larutan sehingga akurasi pembacaan nilai pH dapat meninggkat dari pada menggunakan indikator konvensional. Alat ini akan bekerja secara otomatis menggerakan probe sensor pH naik dan turun sehingga masalah keselamatan di atas dapat diminimalkan dampaknya dan dapat mempermudah kerja penguji pH. Dalam pengujian dilakukan pengamatan beberapa parameter uji serta melakukan analisa terhadap beberapa sampel larutan kimia yaitu HNO3 (Asam Nitrat), CH3COOH (Asam Cuka), Aquadest, Antiseptik, dan NaOH. Dari pengujian pH yang dilakukan didapatkan hasil akurasi pembacaan nilai pH dengan perhitungan standar deviasi dibawah 0.1. Dari hasil penelitian tersebut, diketahui hasil  yang didapatkan sesuai dengan spesifikasi awal sensor pH yang memiliki tingkat akurasi  ± 0.1, sehingga dapat disimpulkan bahwa pH Meter yang dirancang bangun oleh penguji dapat memenuhi aspek dari tujuan peneliti serta dapat bekerja sesuai fungsinya.
DETERMINATION UNDER VOLTAGE REDUCTION MINIMUM SPANNING TREE ON ELECTRICITY DISTRIBUTION NETWORK PRIMER Hadiyanto Hadiyanto; Hardianto Hardianto
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 1 No. 3 (2015)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.887 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol1.iss3.2015.61

Abstract

Determination of the minimum spanning tree is widely  used  to  solve  optimization  problems  are problems  that  demand  solutions  minmum  search.  In the  electricity  distribution  network,  the  minimum spanning  tree  (MST)  is  used  to  find  the  minimum cable  length  for  the  system  to  the  power  grid becomes  more  optimal.  The  use  of  a  minimum weight  minimum  cable  length  can  be  used  as  a variable  for  calculating  the  voltage  drop  (voltage drop)  of  an  electricity  distribution  network.   The method  used  in  this  research  is  the  process  of  field observations and data processing. Field observations aims to take some of the coordinates of each pole on the  electricity  distribution  network.  While  the  data processing is done to create a geographic information system that is based on primary data in the form of a power  pole  coordinates  data  and  secondary  data along  with  the  data  in  the  form  of  electricity distribution  networks.  Furthermore,  the  results obtained  by  the  minimum  weight  of  the  MST combined  with  existing  data  on  the  electricity distribution networks like cable  cross-sectional area, the  type  of  cable  used,  and  the  current  through  the tissue  with  voltage  measurement  results  from  the ends  of  the  network  to  obtain  to obtain voltage drop resulting from  each  feeder. Results  (voltage  drop)  can  be  used  as  a  basis  for evaluating the electrical distribution network that has been existing, particularly in the City Bontang.
KAJIAN SISTEM SINKRONISASI GENERATOR PADA BEBAN 3 PHASE Hardianto Hardianto
PROSIDING SEMINASTIKA Vol 1 No 1 (2018): 1st SEMINASTIKA 2018
Publisher : Universitas Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses bekerjanya dua buah generator yang terhubung secara paralel membutuhkan persyaratan dalam operasinya, persyaratan yang dimaksud adalah sinkronisasi. Sinkronisasi merupakan proses penyamaan tegangan, frekuensi, dan urutan fase dari kedua generator yang diparalelkan. Proses sinkronisasi dapat dilakukan secara manual dan otomatis. Jika kedua generator yang diparalelkan tidak sinkron maka akan menimbulkan ketidakstabilan sistem. Apabila hal ini terjadi, generator akan kehilangan kondisi paralel. Keadaan ini menghasilkan arus puncak yang tinggi dan penyimpangan frekuensi operasi sistem. Akibat ketidaksinkronan adalah timbulnya kerusakan pada beban listrik dan menyebabkan terjadinya stres pada belitan generator, gaya putar yang berfluktuasi dan resonansi yang akan merusak generator dan pengeraknya (prime over). Masalah yang biasanya timbul pada proses sinkronisasi dua buah generator, yaitu: 1). Terjadi Sync error yang menyebabkan gagalnya sinkronisasi pada kedua genset tersebut (kedua genset kehilangan kondisi parallel), 2). Rusaknya beberapa peralatan listrik akibat arus yang tinggi dan penyimpangan frekuensi sistem, 3). Tegangan tidak mencapai nilai nominal yang telah ditentukan, serta 4). Terjadinya gagal start yang diakibatkan oleh ketidak mampuan teknisi menyelesaikan permasalahan. Permasalahan lain yang terjadi adalah pemeliharaan genset tidak dilakukan dengan baik misalnya pemeliharaan pada accumulator, sensor oli, radiator. Proses sinkronisasi generator yang baik menunjukan tegangan yang dihasilkan oleh genset 1 sama dengan tegangan yang dihasilkan oleh genset 2, Frekuensi genset 1 sama dengan frekuensi yang dihasilkan oleh genset 2 dan urutan fase pada kedua sistem sama.
PELATIHAN PENGGUNAAN ALAT UKUR TROBELSHOOTTING BAGI OPERATOR SOLAR CELL DI PULAU MALAHING Arief Muliawan; Hardianto Hardianto; Turahyo Turahyo; Indra Kusumawardhana; Irma Safni
PROSIDING SEMINASTIKA Vol 1 No 1 (2018): 1st SEMINASTIKA 2018
Publisher : Universitas Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam memenuhi kebutuhan energi listrik pada Kampung nelayan pulau Malahing Bontang Selatan, pemerintah Kota Bontang mendirikan pembangkit listrik tenaga surya (solar cell). Awal tahun 2017 solar cell yang berada di pulau malahing tidak lagi berfungsi diakibatkan oleh kerusakan sistem kontrol. Salah satu penyebab kerusakan ini yakni kemampuan operator dalam mengukur trobelshooting dengan menggunakan alat ukur. PT. Pupuk Kaltim mengandeng STITEK Bontang melalui program CSR nya mengadakan pelatihan penggunaan alat ukur trobelshooting bagi operator solar cell. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan interaktif dan praktek langsung menggunakan alat ukur. Alat ukur yang digunakan yakni AVO meter analog, AVO meter digital dan Clamp meter. Secara komprehensif dilakukan pendampingan pada seluruh aspek mulai dari menyediakan sarana dan prasarana. Hasil kegiatan pengabdian ini dapat memberikan pengetahuan kepada operator dalam pengukuran trobelshooting pada solar cell. Pengabdian ini operator solar cell dapat menggunakan alat ukur dengan benar dan dapat mengecek kondisi solar cell dalam perawatannya.