Jurnal Keolahragaan
Vol 8, No 1: April 2020

Efek suplementasi kalsium terhadap kebugaran dan profil kesehatan pada atlet tarung derajat

Yusni Yusni (Universitas Syiah Kuala)
Amiruddin Amiruddin (Universitas Syiah Kuala)



Article Info

Publish Date
20 May 2020

Abstract

Kalsium merupakan mineral utama yang sangat dibutuhkan oleh atlet untuk kekuatan tulang, sendi dan kontraksi otot pada saat berolahraga. Olahraga berat dan berlangsung lama secara progresif akan meningkatkan kebutuhan kalsium. Inadekuat asupan kalsium berdampak terhadap hipokalsemia yang akan meningkatkan risiko terjadinya cedera olahraga. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh suplementasi kalsium terhadap kebugaran dan kesehatan pada atlet Tarung Derajat. Design penelitiannya adalah eksperimental (one group pretest-post test design). Total 21 atlet Tarung Derajat, usia 18-25 tahun, putra dan putri sebagai subjek. Pemeriksaan meliputi, pengukuran: komponen fisik untuk mengetahui kebugaran, anthropometri (berat, tinggi, dan indeks massa tubuh), dan tekanan darah untuk mengetahui profil kesehatan, dan kalsium darah. Intervensi berupa pemberian tablet kalsium sitrat, dosis 1x1000 mg/hari, diberikan setelah makan malam dan selama 35 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah atlet putri dengan hipokalsemia menurun 50%, dari 44.44% (sebelum) menjadi 22,22% setelah pemberian kalsium. Kebugaran meningkat (p0,05), namun tidak terjadi perubahan pada berat (p0,05), indeks massa tubuh (IMT) (p0,05), tekanan darah (TD) (p0,05) dan kadar kalsium (p0,05) setelah suplementasi kalsium. Simpulan: suplementasi kalsium menurunkan jumlah hipokalsemia pada atlet putri, meningkatkan kebugaran, dan meningkatkan secara tidak bermakna kadar kalsium. Sebaliknya suplementasi kalsium tidak berpengaruh terhadap anthropometri (berat dan indeks massa tubuh), dan TD pada atlet Tarung Derajat. Effects of calcium supplementation on physical fitness and health profile in tarung derajat athletes AbstractCalcium is the main mineral that is needed by athletes for bone strength, joint, and muscle contraction during exercise. Strenuous and prolonged exercise will progressively increase calcium requirements. This inadequate calcium intake is having an impact on hypocalcemia and increasing the risk of sports injuries. The purpose of the study was to analyze the effect of calcium supplementation on fitness and health in Tarung Derajat athletes. The research design was experimental (pretest-posttest without control group design). A total of 21 Tarung Derajat athletes, aged 18-25 years, male and female were the subjects. The examination was physical fitness, anthropometric values, and blood pressure to determine the health profile, and blood calcium. The intervention was a calcium tablet, a dose of 1x1000 mg/day, given after dinner, and for 35 days. The results showed that the number of female athletes with hypocalcemia decreased by 50%, from 44.44% (before) to 22.22% after calcium therapy. Physical fitness increased (p0.05), but there was no change in weight (p0.05), body mass index (BMI) (p0.05), blood pressure (BP) (p0.05)) and calcium levels (p0.05) after calcium supplementation. Conclusions: Calcium supplementation has reduced the amount of hypocalcemia in female athletes, increased physical fitness, and did not significantly increase calcium levels. Calcium supplementation has no effect on anthropometry (weight and body mass index) and BP in Tarung Derajat athletes.

Copyrights © 2020