Sekolah minggu adalah tempat berkumpulnya anak-anak untuk menumbuhkan kerohanian. Sekolah minggu memberikan pelayanan kepada anak-anak tanpa memandang latar belakang anak dari segi sosial, ekonomi, dan psikologi anak. Keberagaman latar belakang anak mempengaruhi perilaku di sekolah minggu, termasuk kebiasaan anak. Permasalahan yang timbul adalah ketika anak sekolah minggu sakit dan mengikuti kegiatan sekolah minggu dapat menularkan kepada lainnya. Guru sekolah minggu yang merupakan jemaat yang berkomitmen melayani tidak dibekali dengan pengetahuan kesehatan dan psikologi perkembangan anak. Permasalahan lainnya terbatasnya pengetahuan guru-guru sekolah minggu mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk diajarkan ke anak-anak, sehingga setiap kali anak membuang sampah sembarangan terkadang dibersihkan oleh guru. Sarana tempat sampah kurang terfasilitasi di sekolah minggu dimana hanya 1 pada halaman sekolah minggu. Ruang dan Gudang penyimpanan alat dna bahan sekolah minggu tampak kotor dan kurang terawat. Alat dan bahan tidak memiliki tempat penyimpanan khusus seperti lemari, rak dan lainnya. Pengetahuan guru-guru terkait psikologi perkembangan anak juga minim sehingga pendekatan mengajar sesuai pengalaman masing-masing. Solusi yang ditawarkan adalah memberikan pelatihan dan pendampingan perilaku hidup bersih dan sehat, penyakit menular dan pencegahannya, pemeriksaan kesehatan kepada anak-anak sekolah minggu, serta penataan ruang sekolah minggu yang bersih dan menarik. Metode yang dilakukan dengan pelatihan, pendampingan, pemeriksaan kesehatan, dan penataan ruang dan gudang. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan guru sekolah minggu pada PHBS, pencegahan penyakit menular pada anak, dan psikologi perkembangan anak, serta penataan gudang dan ruang yang bersih dan rapi.
Copyrights © 2020