Model pembelajaran creative problem solving berpendekatan inquiry mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain one-group pretest-posttest. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 34 siswa di kelas X MIA5 tahun ajaran 2016/2017 pada salah satu SMA di kota Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes berbentuk uraian dan dianalisis melalui uji ketuntasan klasikal dengan menggunakan uji Z dan uji peningkatan keterampilan proses sains dengan menggunakan uji N-gain. Model pembelajaran creative problem solving berpendekatan inquiry efektif terhadap keterampilan proses sains siswa dengan kriteria: keterampilan proses sains siswa telah memenuhi proporsi ketuntasan klasikal dengan nilai Zhitung = 1,756 > Ztabel = 1,645 dan terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa yaitu pada indikator mengamati dengan N-gain 0,14 (kategori rendah), indikator klasifikasi dengan N-gain 0,94 (kategori tinggi), indikator interpretasi dengan N-gain 0,41 (kategori sedang), indikator memprediksi dengan N-gain 0,81 (kategori tinggi), indikator mengajukan pertanyaan dengan N-gain 0,92 (kategori tinggi), indikator berhipotesis dengan N-gain 0,93 (kategori tinggi), indikator merencanakan percobaan dengan N-gain 0,43 (kategori sedang), indikator menggunakan alat/bahan dengan N-gain 0,90 (kategori tinggi), indikator menerapkan konsep dengan N-gain 0,32 (kategori sedang), dan indikator berkomunikasi dengan N-gain 0,89 (kategori tinggi).
Copyrights © 2018