Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Model Pembelajaran Kolaboratif dengan Tutor Sebaya pada Pokok Bahasan Rangkaian Seri-Paralel Hambatan Listrik Sumarli, Sumarli; Murdani, Eka
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2014): Vol 1: Oktober 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.232 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v1i2.10845

Abstract

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang kurang aktif atau tidak aktif sama sekali dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan tidak meratanya ilmu yang disampaikan oleh seorang guru dan terjadi kesulitan dalam melakukan penilaian kepada peserta didik di dalam kelas. Model pembelajaran kolaboratif dengan tutor sebaya merupakan salah satu solusi yang bisa diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Setiap kelompok terdiri dari peserta didik yang berprestasi rendah, sedang dan peserta didik yang berprestasi tinggi bertindak sebagai tutor. Tujuannya agar setiap peserta didik merasa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan tidak malu dalam mengemukakan pendapat atau gagasan kepada sesama teman kelompoknya. Dengan demikian akan didapatkan pemerataan ilmu yang diterima oleh peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran. Telah dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai pokok bahasan Rangkaian Seri-Paralel Hambatan Listrik yang sesuai dengan model pembelajaran kolaboratif dengan tutor sebaya.Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas masih sering ditemukan peserta didik yangkurang aktif atau tidak aktif sama sekali dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Hal tersebutmenyebabkan tidak meratanya ilmu yang disampaikan oleh seorang guru dan terjadi kesulitandalam melakukan penilaian kepada peserta didik di dalam kelas. Model pembelajaran kolaboratifdengan tutor sebaya merupakan salah satu solusi yang bisa diterapkan dalam kegiatan pembelajarandi kelas. Setiap kelompok terdiri dari peserta didik yang berprestasi rendah, sedang dan pesertadidik yang berprestasi tinggi bertindak sebagai tutor. Tujuannya agar setiap peserta didik merasaterlibat aktif dalam proses pembelajaran dan tidak malu dalam mengemukakan pendapat ataugagasan kepada sesama teman kelompoknya. Dengan demikian akan didapatkan pemerataan ilmuyang diterima oleh peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran. Telah dibuat RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai pokok bahasan Rangkaian Seri-Paralel HambatanListrik yang sesuai dengan model pembelajaran kolaboratif dengan tutor sebaya.
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING BERPENDEKATAN INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA Sumarli, Sumarli; Nugroho, Sunyoto Eko; Yulianti, Ian
Physics Communication Vol 2, No 1 (2018): February 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.813 KB) | DOI: 10.15294/physcomm.v2i1.11540

Abstract

Model pembelajaran creative problem solving berpendekatan inquiry mampu meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan desain one-group pretest-posttest. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 34 siswa di kelas X MIA5 tahun ajaran 2016/2017 pada salah satu SMA di kota Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes berbentuk uraian dan dianalisis melalui uji ketuntasan klasikal dengan menggunakan uji Z dan uji peningkatan keterampilan proses sains dengan menggunakan uji N-gain. Model pembelajaran creative problem solving berpendekatan inquiry efektif terhadap keterampilan proses sains siswa dengan kriteria: keterampilan proses sains siswa telah memenuhi proporsi ketuntasan klasikal dengan nilai Zhitung = 1,756 > Ztabel = 1,645 dan terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa yaitu pada indikator mengamati dengan N-gain 0,14 (kategori rendah), indikator klasifikasi dengan N-gain 0,94 (kategori tinggi), indikator interpretasi dengan N-gain 0,41 (kategori sedang), indikator memprediksi dengan N-gain 0,81 (kategori tinggi), indikator mengajukan pertanyaan dengan N-gain 0,92 (kategori tinggi), indikator berhipotesis dengan N-gain 0,93 (kategori tinggi), indikator merencanakan percobaan dengan N-gain 0,43 (kategori sedang), indikator menggunakan alat/bahan dengan N-gain 0,90 (kategori tinggi), indikator menerapkan konsep dengan N-gain 0,32 (kategori sedang), dan indikator berkomunikasi dengan N-gain 0,89 (kategori tinggi).
Analysis of Sound Frequency on Guzheng Using Advanced Spectrum Analyzer Pro Haris Rosdianto; Sumarli Sumarli; Suryati Suryati
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 6, No 3 (2021): September 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jipf.v6i3.2659

Abstract

Physics learning about sound frequency will be more effective if equipped with practicum activities. This practicum activity can be done by linking it with a cultural because cultural values have the potential to be implemented in physics learning, such as musical instruments for sound frequency. As for the culture used in this research is the Guzheng. This research aims to analyzed  of the Guzheng sound frequency, the comparison of the sound frequency to the prime tones, and the comparison of the sound frequency to the octave tones. The research type that was used is based on laboratory experiment with the aids of Advanced Spectrum Analyzer Pro application which is already installed in the smartphone to measure the sound frequency of 21 strings of Guzheng. The result of the analyzed showed that the longer of string  so the sound frequency produced is the lower. As for of simple linear regression test showed that the sound frequency is linearly distributed to the prime tones and to the octave tones. The result of research can be applied in physics learning by conducting practicum activities and utilizing technology by the Advanced Spectrum Analyzer Pro application to measure the sound frequency both on musical instruments and on other objects that can make a sound.
Analisis Model Pembelajaran Tipe Think-Pair-Share Berbasis Pemecahan Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa Sumarli Sumarli
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 3, No 1 (2018): March 2018
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.96 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v3i1.335

Abstract

Pembelajaran fisika sampai saat ini lebih mengutamakan penilaian hasil belajar tanpa menilai proses pembelajarannya. Selain itu, sistem penilaian prestasi siswa lebih banyak didasarkan melalui tes-tes yang sifatnya menguji kemampuan kognitif tingkat rendah sehingga menyebabkan rendahnya prestasi siswa Indonesia di bidang sains khususnya fisika yang masih di bawah rata-rata internasional. Kemampuan kognitif tingkat rendah ini belum melibatkan proses analisis siswa. Untuk melibatkan proses analisis siswa diperlukan tes yang menguji kemampuan kognitif tingkat tinggi. Namun untuk memberikan tes yang dapat menguji kemampuan kognitif tingkat tinggi diperlukan proses pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman langsung pada siswa. Pembelajaran yang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dikembangkan melalui pembelajaran langsung dengan tujuan agar siswa dapat memperoleh ingatan dalam jangka panjang dan siswa juga dapat mengonstruk pengetahuannya sendiri, tetapi kenyataannya secara umum pembelajaran fisika didominasi dengan metode ceramah. Aktivitas siswa hanya terbatas pada mendengarkan, mencatat, menjawab pertanyaan bila guru memberikan pertanyaan, maka proses pembelajaran tersebut jelas tidak mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam beraktivitas. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan permasalahan tersebut adalah model pembelajaran tipe Think-Pair-Share (TPS) berbasis pemecahan masalah. Model ini dapat mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada diri siswa, membuat siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa belajar konstruktif tidak bersifat hapalan dan melatih siswa untuk melakukan proses berpikir dan mengungkapkan pendapat dalam memecahkan permasalahan yang ada. Dengan adanya model pembelajaran tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa yang meliputi keterampilan menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan seiring dengan meningkatnya prestasi belajar siswa serta terwujudnya pmbelajaran fisika yang lebih bermakna.
Correlation of Science Process Skills with Students' Creativity in Learning of Creative Problem Solving Model with an Inquiry Approach on the Simple Harmonic Motion Sumarli Sumarli; Haris Rosdianto; Buyung Buyung
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 7, No 1 (2022): January 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jipf.v7i1.2597

Abstract

This study aimed to determine the correlation of science process skills with students' creativity in learning of creative problem solving model with an inquiry approach on the simple harmonic motion. The study method that was used is a correlation study between science process skills with students' creativity. The sample was chosen by using the purposive sampling technique that total of 34 students in X MIA5 grade of the academic year 2016/2017 in one of the senior high schools in Semarang. The data collection was conducted by using a science process skills test and creativity test in essay form on the simple harmonic motion. Data were analyzed through correlation test by Pearson Product Moment technique and t-test. The results showed the value of r is 0.332 with low category and the value of tcount is 1.992 lower than ttable is 2.042 with a significance level of 5% and df is 32. This indicated that there was no significant correlation between science process skills with students’ creativity in learning of creative problem-solving model with an inquiry approach on the simple harmonic motion. This meant that students with high science process skills do not always show high creativity too in learning of creative problem-solving model with an inquiry approach on the simple harmonic motion.
Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika: Pengujian Jenis Kawat Konduktor Komersial Sumarli Sumarli; Eka Murdani; Andika Kusuma Wijaya
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 2, No 2 (2017): September 2017
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.098 KB) | DOI: 10.26737/jipf.v2i2.224

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan buku petunjuk praktikum fisika pengujian jenis kawat konduktor komersial serta mengetahui kelayakan dan respon mahasiswa terhadap buku petunjuk praktikum fisika pengujian jenis kawat konduktor komersial. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau R & D (Research and Development) yang dimodifikasi dari Sugiyono. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisika STKIP Singkawang dengan mahasiswa program studi Pendidikan Fisika dan dosen pengampu mata kuliah listrik magnet sebagai subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan buku petunjuk praktikum fisika pengujian jenis kawat konduktor komersial yang dihasilkan memiliki kriteria “Sangat Layak” berdasarkan penilaian dari ahli materi dengan persentase mencapai 90,00%, penilaian dari ahli media dengan persentase mencapai 95,00%, dan penilaian akhir dosen pengampu mata kuliah listrik magnet dengan persentase mencapai 86,76%. Buku petunjuk praktikum fisika mendapat respon “Sangat baik” dari mahasiswa dengan persentase mencapai 76% pada uji coba terbatas I dan mencapai 80% pada uji coba terbatas II.
Effectiveness of HOTS-Based Multiple Representation Learning Model in Circular Motion Material Intan Kusumawati; Sumarli Sumarli; Sutopo Sutopo; Sentot Kusairi
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 5, No 1 (2020): January 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jipf.v5i1.1112

Abstract

Students’ Higher Order Thinking Skills (HOTS) can be honed by gradually developing new concepts from their multiple representation abilities through HOTS-based multiple representation learning models. This study aims to determine the effectiveness of the implementation of HOTS -based multiple representation learning models on circular motion material. The method used is in the form of quantitative research — the study design used pre-experimental design. The sampling technique is purposive sampling of physics education students. It was found that HOTS-based multiple representation learning models on circular motion material effectiveness were achieved as expected in this study, the effectiveness of 1.06. The statistical hypothesis test used in the form of U Mann Whitney with the results of Asymp. Sig. 0.04 < 0.05, the hypothesis is accepted, meaning that there is the influence of the application of HOTS based multiple representation learning model on student learning outcomes in circular motion material. Improved learning outcomes were shown from the results of the average pretest score of 50.0 and the post-test of 85.9 with N-Gain of 0.7 in the high category. The positive response of students to the application of this learning model shows a percentage value of 96.7% with very strong.
PERSEPSI SISWA KELAS V SD TERHADAP PEMBELAJARAN DARING DI MASA PANDEMI COVID-19 Sumarli Sumarli; Nurhayati Nurhayati; Marantika Marantika
JURNAL PENDIDIKAN DASAR Vol 9, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : STKIP Melawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46368/jpd.v9i2.492

Abstract

Abstract: This study aims to describe the perceptions of fifth grade elementary school students towards online learning during the COVID-19 pandemic and the factors that influence it. This study used a qualitative research method. The subjects of this study were 23 students of class V-A SD Negeri 1 Singkawang and 3 students were selected to be interviewed consisting of 1 student with high perception category, 1 student with medium perception category, and 1 student with low perception category. Data collection techniques used student perception questionnaires, interviews, and documentation. The data analysis technique used the Miles and Huberman model, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that students' perceptions on the absorbing indicators that students were able to accept the teaching materials delivered, very easy to interact with fellow students and teachers, and feel comfortable in the learning environment. Students' perceptions on the understanding indicator that students were able to understand the teaching materials that are conveyed and there were also students who understand the lesson only partially, quite easy to interact with fellow students and teachers, and feel comfortable in the learning environment. The factors that supports fifth grade elementary school students in carrying out online learning during the COVID-19 pandemic were that students have facilities to do online learning, such as the availability of mobile phones and textbooks as instructions for students to do assignments. However, the inhibiting factors were network connections that are not smooth, students do not understand how to use media, and students are less enthusiastic about learning.Keywords: Students' Perceptions, Online Learning, The Covid-19 Pandemic  Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi siswa kelas V SD terhadap pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19 serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 23 siswa kelas V-A SD Negeri 1 Singkawang dan dipilih 3 siswa untuk diwawancarai yang terdiri dari 1 siswa dengan kategori persepsi tinggi, 1 siswa dengan kategori persepsi sedang, dan 1 siswa dengan kategori persepsi rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan angket persepsi siswa, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa pada indikator menyerap dikatakan bahwa siswa mampu menerima bahan ajar yang disampaikan, sangat mudah berinteraksi sesama siswa maupun guru, dan merasa nyaman pada lingkungan belajar. Persepsi siswa pada indikator memahami dikatakan bahwa siswa mampu memahami bahan ajar yang di sampaikan dan juga ada siswa yang memahami pelajaran hanya sebagian saja, cukup mudah berinteraksi sesama siswa maupun guru, dan merasa nyaman pada lingkungan belajar. Faktor yang mendukung siswa kelas V SD dalam melaksanakan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19 adalah siswa memiliki fasilitas untuk melakukan pembelajaran daring, seperti tersedianya handphone dan buku pelajaran sebagai petunjuk siswa mengerjakan tugas. Namun faktor penghambatnya adalah koneksi jaringan yang kurang lancar, siswa kurang mengerti menggunakan media, dan siswa kurang semangat belajar.Kata Kunci: Persepsi Siswa, Pembelajaran Daring, Pandemi Covid-19 
Model Pembelajaran Kolaboratif dengan Tutor Sebaya pada Pokok Bahasan Rangkaian Seri-Paralel Hambatan Listrik Sumarli Sumarli; Eka Murdani
Jurnal Riset dan Kajian Pendidikan Fisika Vol 1, No 2 (2014): Vol 1: Oktober 2014
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.232 KB) | DOI: 10.12928/jrkpf.v1i2.10845

Abstract

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas masih sering ditemukan peserta didik yang kurang aktif atau tidak aktif sama sekali dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan tidak meratanya ilmu yang disampaikan oleh seorang guru dan terjadi kesulitan dalam melakukan penilaian kepada peserta didik di dalam kelas. Model pembelajaran kolaboratif dengan tutor sebaya merupakan salah satu solusi yang bisa diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Setiap kelompok terdiri dari peserta didik yang berprestasi rendah, sedang dan peserta didik yang berprestasi tinggi bertindak sebagai tutor. Tujuannya agar setiap peserta didik merasa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan tidak malu dalam mengemukakan pendapat atau gagasan kepada sesama teman kelompoknya. Dengan demikian akan didapatkan pemerataan ilmu yang diterima oleh peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran. Telah dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai pokok bahasan Rangkaian Seri-Paralel Hambatan Listrik yang sesuai dengan model pembelajaran kolaboratif dengan tutor sebaya.Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas masih sering ditemukan peserta didik yangkurang aktif atau tidak aktif sama sekali dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Hal tersebutmenyebabkan tidak meratanya ilmu yang disampaikan oleh seorang guru dan terjadi kesulitandalam melakukan penilaian kepada peserta didik di dalam kelas. Model pembelajaran kolaboratifdengan tutor sebaya merupakan salah satu solusi yang bisa diterapkan dalam kegiatan pembelajarandi kelas. Setiap kelompok terdiri dari peserta didik yang berprestasi rendah, sedang dan pesertadidik yang berprestasi tinggi bertindak sebagai tutor. Tujuannya agar setiap peserta didik merasaterlibat aktif dalam proses pembelajaran dan tidak malu dalam mengemukakan pendapat ataugagasan kepada sesama teman kelompoknya. Dengan demikian akan didapatkan pemerataan ilmuyang diterima oleh peserta didik dalam kegiatan proses pembelajaran. Telah dibuat RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengenai pokok bahasan Rangkaian Seri-Paralel HambatanListrik yang sesuai dengan model pembelajaran kolaboratif dengan tutor sebaya.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SD Riya Wulandari; Angelia Timara; Emi Sulistri; Sumarli Sumarli
ORBITA: Jurnal Kajian, Inovasi dan Aplikasi Pendidikan Fisika Vol 7, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.398 KB) | DOI: 10.31764/orbita.v7i2.5173

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Role Playing berbantuan media video terhadap hasil belajar kognitif siswa pada materi bunyi. Penelitian dilaksanakan di SD Swasta Torsina III Singkawang. Jenis penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan metode quasi experimental, dalam bentuk Nonequivalent Pre-test and Post-test Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Torsina III Singkawang. Sampel diambil menggunakan teknik non probability dengan jenis sampling jenuh. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes berupa tes objektif materi bunyi dan teknik non tes berupa angket respon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar ranah kognitif antara siswa yang diterapkan model pembelajaran role playing berbantuan media video dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran langsung; (2) Penggunaan model pembelelajaran role playing berbantuan media video berpengaruh tinggi terhadap hasil belajar kognitif siswa; (3) Respon siswa positif terhadap model pembelajaran role playing berbantuan media video pada kategori baik. Kata kunci: model pembelajaran role playing; media video; hasil belajar kognitif. ABSTRACTThis study aims to determine the effect of the video media-assisted Role Playing learning model on students' cognitive learning outcomes on sound material. The research was conducted at Torsina III Private Elementary School, Singkawang. The type of research is quantitative research with quasi-experimental method, in the form of Nonequivalent Pre-test and Post-test Control Group Design. The population in this study were all fourth grade students of SD Torsina III Singkawang. Samples were taken using a non-probability technique with saturated sampling type. The data collection technique used a test technique in the form of an objective test of sound material and a non-test technique in the form of a response questionnaire. The results showed that: (1) there were differences in cognitive domain learning outcomes between students who applied the role playing learning model assisted by video media and students who received direct learning; (2) The use of role playing learning models assisted by video media has a high effect on students' cognitive learning outcomes; (3) Positive student responses to the video-assisted role playing learning model in the good category. Keywords: role playing learning model; video media; cognitive learning outcomes.