Fenomena kemunculan hoax di media sosial memang bukanlah hal baru, tetapi penyebarannya yang semakin meluas menjadi persoalan serius bukan hanya pada kasus hukumnya tetapi melihat bagaimana hoax menjadi masalah sosial karena perilaku pengguna media sosial yang telah melegitimasi perilaku manipulatif melalui akun media sosial. Penyebaran informasi bohong bahkan sengaja dilakukan menggunakan fitur-fitur di media sosial untuk tujuan dan kepentingan tertentu sehingga aktifitas menipu dalam ruang public digital kini telah menjadi tren atau budaya baru dikalangan pengguna sosial media. Fokus tulisan ini adalah untuk melihat “bagaimana konstruksi hoax melalui fitur media sosial dalam perspektif cyberculture†yang kemudia dijelaskan secara lebih dalam melalui sub bab bahasan antara lain: konsturksi hoax melalu fitur unggahan foto, konstruksi hoax menggunakan fitur tautan lokasi, konstruksi hoax pada fitur laman bio dan konstruksi hoax melalui fitur status,caption, dan tweet.
Copyrights © 2019