troke adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam, akibat gangguan aliran darah otak. Stroke terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Stroke Non Hemoragik (NHS) dan Stroke Hemoragik (HS). Stroke Non Hemoragik (NHS) adalah jenis stroke yang disebabkan oleh trombosis akibat plak arterosklerosis dari arteri otak atau yang memberi vaskularisasi pada otak atau suatu embolus dari pembuluh darah di luar otak yang tersangkut di arteri otak.Tujuanpenelitianadalahuntuk mengetahui pengaruh antara pemberian bridging exercise terhadap spastisistas pada pasien pasca Stroke Non Hemoragik di Makassar.Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan Desaign One Group Pretest – Post Test untuk mengetahui perbedaan spastisitas sebelum dan sesudah pemberian bridging exercise pada pasien pasca Stroke Non-Hemoragik di Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien Stroke Non Hemoragik yang datang berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Daya Kota Makaassar, Klinik Physio Sakti dan Klinik Medisakti.Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan Uji Wilcoxon ditunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada pasien pasca Stroke Non Hemoragik antara pengukuran pre test, dan setelah 6 kali pemberian bridging exercise. Jadi dengan pemberian bridging exercise pada pasien pasca Stroke Non Hemoragik dapat memberikan efek perubahan penurunan spastisitas.Setelah 6 kali pemberian bridging exercise, penurunan spastisitas semakin nyata, 3 orang responden dengan kategori Modified Skala Ashwort normal(17,6%) , 12 orang responden dengan kategori Modified Skala Ashwort sangat ringan (70,6%), dan 2 orang responden dengan kategori Modified Skala Ashwort ringan (11,8%). Kata kunci : Bridging exercise, Spastisitas, Pasca Stroke Non-Hemoragik.
Copyrights © 2019