Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan kayu, pasokan kayu dari alam semakin berkurang. Untuk mengatasi pasokan tersebut salah satu produk yang dikenal luas memiliki kemampuan memikul beban struktur adalah Cross Laminated Timber (CLT) yaitu papan kayu yang dilekatkan menggunakan alat penyambung dengan posisi papan berselang seling dan saling tegak lurus. Penelitian ini bertujuan melakukan pengujian eksperimental menggunakan metode dua titik pembebanan untuk mendapatkan MOR, MOE, daktilitas dan kemampuan CLT menerima beban pada syarat δijin L/300, metode penyambungan yang diteliti seperti CLT perekat Melamine Formaldehyde (MF), CLT variasi sekrup menyilang, dan CLT variasi sekrup sejajar, masing – masing memiliki 4 benda uji. Hasil eksperimen menunjukan MOR berturut – turut 0,41 MPa, 0,87 MPa, dan 0,82 MPa untuk perekat MF, variasi sekrup menyilang, variasi sekrup sejajar. MOE didapatkan nilai berturut – turut sebesar 149,67 MPa, 38,65 MPa, dan 42,19 MPa untuk perekat MF, variasi sekrup menyilang, variasi sekrup sejajar dan untuk daktilitas berturut – turut didapat 4,40 perekat MF, 2,31 variasi sekrup menyilang, 2,25 variasi sekrup sejajar, dari ketiga variasi CLT tersebut yang paling kuat menerima beban pada syarat lendutan ijin seperti CLT perekat Melamine Formaldehyde, beban yang diterima sebesar 1353,25 MPa.
Copyrights © 2016