Keterbatasan modal ekonomi, modal budaya dan adanya persaingan antar pelaku usaha yang sama atau berbeda merupakan kendala yang dihadapi oleh setiap pelaku usaha termasuk pula usaha pembuatan gerabah di Kelurahan Kedaton. Sebagai suatu usaha maka para pengrajin gerabah ini juga menghadapi masalah seperti modal usaha terbatas yang terlihat dari produksi gerabah yang mereka lakukan berkurang karena kurangnya modal untuk memproduksi apa yang mereka produksi. Mengatasi masalah ini maka pengrajin gerabah memerlukan solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut. Salah satu solusinya yaitu dengan adanya modal sosial. Hal ini dikarenakan modal sosial memiliki kekuatan yang dapat membantu kelangsungan usaha misalnya saja modal sosial dalam bentuk kepercayaan. Adanya modal sosial seperti kepercayaan yang dimiliki oleh pengrajin gerabah akan membentuk jaringan yang luas dalam membantu mengembangkan usaha. Maka dari itu penting untuk pengrajin gerabah mengkonstruksi modal sosial dalam usaha yang dilakukannya. Teori yang digunakan yaitu teori modal sosial dari Robert D Putnam dengan metode penelitian yaitu menggunakan paradigma konstruktivisme. Pengumpulan data secara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi dengan jumlah informan 10 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengrajin gerabah memiliki modal sosial seperti kepercayaan, jaringan, resiprositas, nilai dan norma. Kepercayaan terbentuk karena kejujuran dan pembuatan produk yang sesuai keinginan konsumen. Jaringan terbentuk dari faktor sentiment dan faktor interest. Resiprositas terbentuk karena reward. Nilai terbentuk dari proses belajar. Terakhir norma terbentuk oleh kebiasaan dan kesepakatan bersama
Copyrights © 2018