cover
Contact Name
Yunidyawati
Contact Email
jms@fisip.unsri.ac.id
Phone
+6281328963712
Journal Mail Official
jms@fisip.unsri.ac.id
Editorial Address
Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang - Prabumulih Km. 32 Indralaya, OI, Sumatera Selatan 30662
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Media Sosiologi
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 14121441     EISSN : 27722705     DOI : https://doi.org/10.47753/jms.v22i2.48
Urban Sociology Rural Sociology Social Planning Community Development Environmental Sociology Education and Social Transformation
Articles 77 Documents
JARINGAN EKONOMI USAHA TEMPE DI TANJUNG SARI KELURAHAN BUKIT SANGKAL KOTA PALEMBANG Fendi Saut; Zulfikri Suleman; Yusnaini Yusnaini
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v21i1.6

Abstract

Kajian ini mengkaji "jaringan bisnis tempeh di Tanjung Sari Bukit sangkal, Palembang ". Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bentuk jaringan ekonomi dan latar belakang pembentukan jaringan ekonomi dalam bisnis tempe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yang menganalisis data dengan menjelaskan fenomena yang dipelajari dengan unit analisis kelompok dalam masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Kajian ini menggunakan teori jaringan dari Mark Granovetter. Dalam menentukan informan, pengambilan contoh purposive digunakan untuk mendapatkan informasi mendalam sesuai dengan masalah penelitian dengan 9 orang sebagai informan, yang terdiri dari 6 informan kunci dan 3 informan pendukung. Data ini dikumpulkan dan dianalisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa bentuk jaringan ekonomi di Tempe bisnis di Tanjung Sari Bukit sangkal Palembang adalah bahan baku jaringan, harga jaringan, dan jaringan pasar. Latar belakang pembentukan jaringan ekonomi pada bisnis tempe terjadi dalam hal pinjaman modal antara pemilik bisnis dan pemasok bahan, etnis Jawa yang sama di antara pemilik bisnis dan sesama pemilik bisnis dan menentukan tempat sebagai pasar. Ketiga aspek ini sama pentingnya dalam pembentukan latar belakang jaringan ekonomi
KONSTRUKSI MODAL SOSIAL PENGRAJIN GERABAH DI KELURAHAN KEDATON KECAMATAN KAYUAGUNG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR fitri fitri; Vieronica Sununianti; Mery Yanti
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v21i1.7

Abstract

Keterbatasan modal ekonomi, modal budaya dan adanya persaingan antar pelaku usaha yang sama atau berbeda merupakan kendala yang dihadapi oleh setiap pelaku usaha termasuk pula usaha pembuatan gerabah di Kelurahan Kedaton. Sebagai suatu usaha maka para pengrajin gerabah ini juga menghadapi masalah seperti modal usaha terbatas yang terlihat dari produksi gerabah yang mereka lakukan berkurang karena kurangnya modal untuk memproduksi apa yang mereka produksi. Mengatasi masalah ini maka pengrajin gerabah memerlukan solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut. Salah satu solusinya yaitu dengan adanya modal sosial. Hal ini dikarenakan modal sosial memiliki kekuatan yang dapat membantu kelangsungan usaha misalnya saja modal sosial dalam bentuk kepercayaan. Adanya modal sosial seperti kepercayaan yang dimiliki oleh pengrajin gerabah akan membentuk jaringan yang luas dalam membantu mengembangkan usaha. Maka dari itu penting untuk pengrajin gerabah mengkonstruksi modal sosial dalam usaha yang dilakukannya. Teori yang digunakan yaitu teori modal sosial dari Robert D Putnam dengan metode penelitian yaitu menggunakan paradigma konstruktivisme. Pengumpulan data secara observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi dengan jumlah informan 10 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengrajin gerabah memiliki modal sosial seperti kepercayaan, jaringan, resiprositas, nilai dan norma. Kepercayaan terbentuk karena kejujuran dan pembuatan produk yang sesuai keinginan konsumen. Jaringan terbentuk dari faktor sentiment dan faktor interest. Resiprositas terbentuk karena reward. Nilai terbentuk dari proses belajar. Terakhir norma terbentuk oleh kebiasaan dan kesepakatan bersama
POLA JARINGAN SOSIAL EKONOMI PENGUSAHA UKIRAN KAYU HIAS DI JALAN FAQIH JALALUDIN KELURAHAN 19 ILIR KECAMATAN BUKIT KECIL KOTA PALEMBANG Diyan Ahmad Ditomayoza; Alfitri Alfitri; Mery Yanti
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 21 No 1 (2018): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v21i1.8

Abstract

Penelitian ini membahas tentang "pola jaringan sosial ekonomi pengusaha kayu hias di jalan Faqih desa Jalaludin 19 Ilir bukit kecil Kecamatan kota Palembang". Permasalahan yang dipelajari dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi pengembangan dan pola jaringan sosial ekonomi dalam usaha ukir kayu hias di jalan Faqih desa Jalaludin 19 Ilir bukit kecil Kecamatan kota Palembang. Desain penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Unit analisis adalah kelompok usaha ukiran kayu hias di jalan Faqih Jalaludin, Palembang. Data dikumpulkan oleh pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Verifikasi dan validitas data menggunakan teknik Triangulasi sumber, Triangulasi metode, dan Triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan bisnis ukiran kayu di Jl. Faqih Jalaludin Kecamatan 19 Ilir bukit kecil Kecamatan kota Palembang, ada tiga strategi: strategi pengembangan produk, Strategi penjualan, dan integrasi jaringan. Strategi pengembangan produk adalah untuk meningkatkan kualitas produk, melihat tren pasar untuk kepuasan pelanggan tetap terjaga. Peningkatan saluran distribusi, kantor cabang, program periklanan dan promosi adalah strategi penjualan serta integrasi jaringan antara pengusaha ukir, pengukir, pemasok bahan dan konsumen dapat dilakukan dengan selalu menjaga komitmen antar jaringan. Pola jaringan sosial ekonomi dari bisnis ukiran kayu membentuk pola horisontal yang memiliki posisi yang sama dan saling membutuhkan
DIVERSIFIKASI USAHA PETANI JAGUNG DI DESA TUNAS PERACAK KABUPATEN OKU TIMUR ade prayoga; Yunindyawati Yunindyawati; Rudy Kurniawan
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v21i2.9

Abstract

Penelitian ini berjudul diversifikasi petani jagung di Kecamatan tunas Peracak desa Oku Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui diversifikasi petani jagung. Penelitian ini menganalisis diversifikasi petani jagung. Metode yang digunakan dalam penelitian metode penelitian kualitatif. Informans dalam studi ini sebanyak 6 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan in-Dept wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh diproses melalui studi kasus. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pilihan rasional bentuk Coleman. Diversifikasi bentuk petani jagung bentuk pekerjaan paruh waktu. Membuat batu bata, coolies. Sementara alasan petani memilih pekerjaan lain adalah menjaga batu bata, pendidikan rendah, dan kurangnya kemampuan petani
POLA PENGASUHAN ANAK PADA KELUARGA MISKIN DI DESA RAMBUTAN KECAMATAN RAMBUTAN BANYUASIN putra pratama; Tri Agus Susanto; Mery Yanti
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v21i2.10

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menganalisa pola pengasuhan anak dalam keluarga miskin di Kelurahan rambutan, Kecamatan Banyuasin. Kajian ini menggunakan konsep Thoha tentang pola pengasuhan anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dalam metode penelitian kualitatif. Desain kasus deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian terletak di desa rambutan, Kecamatan Rabutan, Banyuasin. Informant penentuan oleh purposive. Unit analisa yang digunakan adalah kelompok keluarga miskin. Teknik pengumpulan data yang digunakan semakin masuk, bergaul dan keluar. Dalam studi ini, strategi penelitian digunakan studi kasus. Teknik inspeksi dan validitas data yang digunakan adalah Triangulasi sumber dan Triangulasi data. Data menganalisis teknik yang proses analisis sebelum pengurangan data, presentasi data, dan pemeriksaan kesimpulan atau verivicasi. Singkatnya, hasil kajian ini adalah bahwa pola pengasuhan anak dalam keluarga miskin di desa Rambutan Kecamatan rambutan, Banyuasin menerapkan berbagai pola pengasuhan, demokrasi, otoriter, dan permisif
PRAKTEK KONSUMSI PRODUK PAKAIAN MEREK LUAR NEGERI TIRUAN PADA MAHASISWA PAGARALAM DI KOTA PALEMBANG vina agustina; Dadang Hikmah Purnama; Safira Soraida
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v21i2.11

Abstract

Penelitian ini berjudul “Praktek Konsumsi Produk Pakaian Merek Luar Ngeri Tiruan Pada Mahasiswa Pagaralam di Kota Palembang. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana praktek konsumsi mahasiswa pagaralam di Kota Palembang.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana habitus, modal, dan ranah mahasiswa yang terjadi di Kota Palembang, yang berdampak pada praktek konsumsi. Penelitian ini menggunakan teori Praktik Sosial dari Pierre Bourdieu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.Penelitian ini bersifat deksriptif kualitatif. Dalam penentuan informan menggunakan teknik purposive, bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian dengan jumlah 15 informan, 11 orang informan utama dan 4 orang informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam praktek konsumsinya adalah hasil dari pertarungan habitus, modal dan ranah.Dengan habitus dan modal yang dimiliki oleh tiap individu di dalam ranahnya menghasilkan praktek konsumsi produk pakaian merek luar negeri yang dilakukan oleh mahasiswa Pagaralam di Kota Palembang
MAKNA MOKO (MOBIL TOKO) DALAM BERDAGANG BAGI PEDAGANG MOKO DI KAWASAN KAMBANG IWAK KOTA PALEMBANG Hafizhah Salma; Yoyok Hendarso; Safira Soraida
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v21i2.12

Abstract

Sebuah mobil, dalam pembangunan masyarakat, adalah sebuah kendaraan yang berfungsi sebagai alat untuk bergerak di satu tempat ke tempat lain. Namun, hal ini juga berfungsi sebagai alat untuk perdagangan. Mobil toko (Moko) atau toko Car merupakan inovasi baru dalam perdagangan karena dianggap lebih praktis dan ekonomis. Studi ini bertujuan untuk memahami cara Moko (mobil toko) atau toko Car dalam perdagangan untuk Moko Merchant di daerah Kambang Iwak kota Palembang. Penulis menggunakan teori fenomenologi oleh Alfred Schutz. Metode studi ini deskriptif-kualitatif, teknik pengumpulan data oleh pengamatan nonpeserta, wawancara mendalam dan dokumentasi. Sarana yang dibentuk oleh pengalaman memahami tindakan sosial melalui interpretasi dari Moko pedagang dalam memanfaatkan mobil untuk perdagangan. Pedagang mengalami kemudahan dalam memanfaatkan Moko, memanfaatkan kesempatan, mengalami suasana aman dalam tawar-menawar. Kedua, kesadaran intersubjektif adalah membuang pengalaman orang lain yang berinteraksi dengan sekitarnya yang adalah bagaimana berinteraksi antara pedagang Moko, dan interaksi antara pedagang Moko dan keamanan. Ketiga, kesadaran obyektif adalah pedagang dan manajer parkir di daerah Kambang Iwak, Sat Pol-PP keamanan dan pengunjung Kambang Iwak. Pengalaman dan pengetahuan menyebabkan dua motif, motif ini adalah karena motif dan untuk motif
PERILAKU PENIPUAN TIPASANI (TIPU SANA-TIPU SINI) PADA MASYARAKAT DESA TULUNG SELUANG KECAMATAN TULUNG SELAPAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Syarifah Anisah; Alfitri Alfitri; Yusnaini Yusnaini
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 21 No 2 (2018): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v21i2.15

Abstract

Kemajuan teknologi berupa alat komunikasi handphone berdampak positif bagi kehidupan yakni memberi kemudahan berkomunikasi antar keluarga, teman walaupun jaraknya jauh. Selain itu kemajuan teknologi ini juga memberikan dampak negatif yang timbul akibat dari faktor lain diluar kegunaan handphone yang seharusnya. Penelitian diadakan di Desa Tulung Seluang Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Teori yang digunakan adalah Asosiasi Diferensial dari Edwin H. Sutherland yang menjelaskan bahwa perilaku kejahatan dipelajari. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data diperoleh dari data primer melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap objek penelitian sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi. Penentuan informan berjumlah 15 orang yang meliputi 9 informan utama. Hasil penelitian ini menunjukkan, proses perilaku penipuan tipasani yaitu motif melakukan tipasani untuk mendapatkan uang dengan cara yang mudah. Dorongan dan rasionalisasi melakukan tipasani adalah minimnya laporan tertangkap oleh pihak berwajib, mudahnya akses untuk mempelajari tipasani, penerimaan masyarakat terhadap perilaku penipuan tipasani, pengakuan “Hebat” dari masyarakat jika berhasil menang tipasani dalam jumlah besar
GAYA HIDUP BERSEPEDA PADA KOMUNITAS BIKE TO WORK DI KOTA PALEMBANG ria septika; Yoyok Hendarso; Safira Soraida
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v22i1.19

Abstract

Masyarakat adalah sebuah kelompok sosial yang berisi orang memiliki hobi menggunakan sepedanya. Sepeda menjadi citra pemiliknya, menjadi hobi bagi pemilik dan ini adalah di mana orang dalam hal ini pemilik atau pengguna Sepeda mulai mencari wadah atau tempat untuk menyalurkan hobinya yang kemudian membentuk kelompok penggemar sepeda atau semakin akrab kita akrab dengan klub sepeda atau motor masyarakat. Menjadi Bikers (pengendara sepeda) bukan hanya menjadi pengendara sepeda tetapi telah membuat gaya hidup yang membawa namanya di klub sepeda. Para peneliti mengambil alih komunitas Bike to work (B2W) di Palembang. Para peneliti menggunakan teori habitus dari Pierre Bourdieu, serta metode kualitatif dengan pendekatan genetik dari Bourdieu untuk mendeskripsikan, menganalisa, dan memperhitungkan asal-usul seseorang dan asal-usul struktur sosial di dalam komunit Sepeda y di Palembang. Gaya hidup di sepeda untuk bekerja masyarakat Palembang terbentuk karena kegiatan, minat dan pengetahuannya sehingga dapat menghasilkan praktik sosial yang membentuk gaya hidup sehat dan gaya hidup konsumen di sepeda ke komunitas kerja. Selain itu, untuk menjaga keberadaan sepeda untuk kerja masyarakat ada beberapa aspek yang dimiliki oleh modal sepeda untuk komunitas kerja, arena, habitus dimiliki oleh anggota masyarakat, membentuk praktek sosial untuk menciptakan simbol status di Bike to work masyarakat
PERAN PENDAMPING PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KECAMATAN TANJUNG RAJA, KABUPATEN OGAN ILIR Weni Dwi Saputri; Eva Lidya; Merry Yanti
Jurnal Media Sosiologi (JMS) Vol 22 No 1 (2019): Jurnal Media Sosiologi (JMS)
Publisher : Jurnal Media Sosiologi (JMS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47753/jms.v22i1.20

Abstract

Penelitian ini berjudul peran program pendamping ekspektasi keluarga (acara program keluarga harapan) di kabupaten Tanjung raja Ogan Ilir. Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah peranan pendamping ekspektasi program keluarga (program Family harapan) dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan. Hal ini bersifat kualitatif dengan unit analisa yang merupakan pendamping dari ekspektasi program keluarga (program Family harapan) di Tanjung raja. Pengumpulan data di peroleh dari pengamatan langsung, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Lokasi penelitian di kabupaten Tanjung raja. Informants dipilih secara pusposive dengan mengambil delapan informan. Untuk menganalisis masalah itu digunakan Jim Ife berpikir tentang peran Pendamping. Hasilnya menunjukkan bahwa ada peran pendamping dalam memfasilitasi mentoring/ pendamping sebagai fasilitator, peran pendamping dalam memberikan pendidikan kepada peserta program, peran pendamping dalam memberikan keterampilan teknis seperti keterampilan dasar penggunaan komputer. Adapun kendala internal dalam pelaksanaan kegiatan seperti konseling trauma pada pendamping diri mempengaruhi kegiatan. Padahal, kendala eksternal seperti akses ke desa atau akses jalan desa, kendala dalam pengangkutan, penggunaan dana oleh para penerima manfaat tidak digunakan sesuai dengan tujuan program, dan ada kecemburuan dari orang yang tidak mendapatkan program bantuan yang mungkin mempengaruhi pelaksanaan mentoring