Jurnal Hortikultura
Vol 19, No 3 (2009): September 2009

Uji Adaptasi Lima Varietas Bawang Merah Asal Dataran Tinggi dan Medium pada Ekosistem Dataran Rendah Brebes

Kusmana, - (Unknown)
Basuki, Rofik Sinung (Unknown)
Kurniawan, H (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Aug 2013

Abstract

ABSTRAK. Bawang merah umumnya ditanam di dataran rendah pada musim kemarau, karena pada musim hujanlahan dataran rendah yang biasa ditanami bawang dipergunakan untuk pertanaman padi. Penanaman serempakbawang merah dilakukan di musim kemarau. Penanaman secara bersamaan pada musim kemarau sering menyebabkankekurangan bibit, sehingga diperlukan pasokan bibit dari daerah dan sentra produksi di daerah dataran medium dandataran tinggi. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan varietas bawang merah asal dataran tinggi dan medium yangcocok ditanam pada agroekosistem dataran rendah Brebes. Lima varietas dataran tinggi dan medium ditambah 3varietas pembanding yang banyak dibudidayakan di Brebes, yaitu varietas Tanduyung, Ilokos, dan Bima Curut, diujidalam suatu percobaan yang ditata sesuai dengan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Populasi tanaman perplot sebanyak 500 tanaman. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kelima varietas yang diuji dapat beradaptasi diBrebes. Varietas yang berdaya hasil tinggi adalah Batu Ciwidey (27,3 t/ha berat basah), dengan potensi hasil yangsetara dengan varietas Tanduyung (26,8 t/ha berat basah), dan Bima Curut (24,9 t/ha berat basah). Varietas BatuCiwidey menghasilkan umbi ukuran besar yang nyata lebih besar dari varietas Bima Curut dan TanduyungABSTRACT. Kusmana, R.S. Basuki, and H. Kurniawan. 2009. Adaptation Trial of Five Shallots VarietiesOriginated from High and Mid Altitudes in Lowland Ecosystem Brebes. Shallots are mostly grown in lowlandelevation at dry season. At the rainy season the land are not fit because it was used for planting paddy. Growingshallots at the same time in the dry season causes insufficient of planting materials. Therefore, seed supply wasneeded from other mid and high elevation production areas. The objective of the research was to select mid and highelevation shallots varieties which were suitable in Brebes. Five mid and high elevation shallot varieties (MentengKupa, Maja, Bali Karet Maja, Batu Ciwidey, and Bali Karet Batu), and 3 local varieties from Brebes (Tanduyung,Ilokos, and Bima Curut) were planted in the field using cultivation technique applied by farmers. The experimentwas arranged in a randomized complete block design with 3 replications. The population was 500 hills per plot. Theresults indicated that the highest yield was obtained by variety Batu Ciwidey (27.3 t/ha) and did not significantlydifferent with Tanduyung (26.8 t/ha), and Bima Curut (24.9 t/ha). In addition, Batu Ciwidey variety had bigger tubersize compared to those of Bima Curut and Tanduyung varieties.

Copyrights © 2009






Journal Info

Abbrev

JHORT

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Hortikultura (J.Hort) memuat artikel primer yang bersumber dari hasil penelitian hortikultura, yaitu tanaman sayuran, tanaman hias, tanaman buah tropika maupun subtropika. Jurnal Hortikultura diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Litbang Pertanian, ...