Khitanan atau pembuangan kalup penis telah dilakukan sejak zaman prasejarah, dilihat dari gambar-gambar di gua yang berasal dari zaman batu dan makam mesir purba. Namun, masih banyak juga orang tua yang belum mengetahui apa saja yang harus dilakukan setelah anak mereka menjalani sikumsisi, terutama tentang perawatan untuk penyembuhan luka. Persepsi keluarga dalam arti orang tua sangat berpengaruh pada 4 proses penyembuhan luka khitanan anaknya. Anak biasanya menuruti apa yang di katakan oleh orang tuanya. Hendaknya orang tua mengetahui hal-hal yang harus dilakukan setelah anaknya dikhitanan, baik perawatan maupun nutrisi yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka. Metode pemecahan masalah yang dilakukan adalah memberikan edukasi tentang perawatan luka khitanan yang dilakukan di SDN 23 Nagari Nan Duo Kabupaten Agam. Pada saat melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dihadiri oleh 13 orang tua tua yang dikhitan, pihak puskesmas Pasar Ahad dan kepala sekolah SDN 23 Nagari Nan Duo. Hasil kegiatan didapatkan antusias para orang tua tentang materi yang diberikan, Lebih dari 80% dari peserta yang hadir mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh tentang materi yang disampaikan . Kesimpulan didapatkan Pemberian pengetahuan tentang perawatan luka khitanan berdampak positif pada masyarakat, sehingga masyarakat paham tentang cara perawatan luka khitanan.
Copyrights © 2020