JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Vol 23, No 3 (2017): JULI - SEPTEMBER

DIVERSIFIKASI DAN INOVASI PRODUK DARI IKAN NILA DAN LELE PADA PETAMBAK DI KECAMATAN SEI BINGAI SUMATERA UTARA

Khoiri Khoiri (Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, Medan)
Teguh Febri Sudarma (Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan, Medan)
Anik Juli Dwi Astuti (Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, Medan)



Article Info

Publish Date
11 Sep 2017

Abstract

Abstrak Petani tambak lele dan nila di Desa Adi Mulio Kuwala Mencirin, Pasar V Dusun I Kecamatan Sei Bingai masih kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Indikator dari hal ini karena laba yang di dapat petani rendah, hal itu disebabkan oleh tingginya harga pakan ikan yang harus dibeli di pabrik-pabrik. Pemasaran yang dilakukan oleh petani tambak lele dan ikan nila di Desa Adi Mulio Kuwala Mencirin, Pasar V Dusun I Kecamatan Sei Bingai masih bersifat tradisional artinya hasil panennya langsung diambil oleh tengkulak. Melalui kegiatan Implementasi Mesin Pelet Ikan diharapkan dapat; (1) Menekan biaya operasional yang cukup tinggi, dengan membuat pakan ternak sendiri disertai dengan pembuatan mesin pellet pakan ternak untuk lele dan ikan nila, (2). Membantu proses pemasarannya, misalkan dengan memilih teknik pengemasan dan penyimpanan pakan yang baik dan (3) diversifikasi dan inovasi produk hasil budidayanya untuk menambah nilai jual. Capaian yang diperoleh. 1) Mesin sudah dapat berfungsi tetapi produk pelet masih seperti mie, belum berbentuk butiran. 2) Masyarakat mitra sudah dapat meramu bahan baku pembuatan pelet menjadi adonan pelet. Manajemen pengelolaan usaha masih perlu ditingkatkan. Kata Kunci: Budidaya Ikan, Mesin Pelet Ikan, Petani Ikan. Abstract Farmers of catfish and indigo ponds in Adi Mulio Kuwala Mencirin Village, Pasar V Dusun I Sei Bingai Sub-district is still difficult to develop their business. The indicator of this is because the profit earned by farmers is low, it is due to the high price of fish feed that must be purchased in the factories. Marketing conducted by the farmers of the catfish and tilapia fish in Adi Mulio Kuwala Mencirin Village, Pasar V Dusun I Sei Bingai Subdistrict is still traditional means that the harvest is taken directly by the middleman. Through the Implementation of Fish Pellet Implementation is expected to; (1) Suppressing high operational costs, by making the animal feed itself accompanied by the manufacture of pellet feed machines for catfish and tilapia, (2). Helping the marketing process, for example by choosing good packaging techniques and storage of feed and (3) diversification and innovation of cultivated products to increase selling value. Achievements gained. 1) The machine can already function but the pellet product is still like noodles, not yet shaped granules. 2) Community partners have been able to assemble raw materials making pellets into dough pellets. Business management management still needs to be improved. Keywords: Fish Cultivation, Fish Pellet Machine, Fish Farmer.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

jpkm

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPPM UNIMED) adalah peer-reviewed journal yang memuat artikel-artikel ilmiah dari berbagai disiplin ilmu yang diadopsi dalam berbagai aktivitas pengabdian kepada ...