Status Gizi merupakann hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Status gizi pada kelompok usia balita menjadi fokus perbaikan gizi karena rawan terhadap masalah gizi. Jumlah balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang Kota Mataram sebanyak 3179 balita. Gizi baik mencapai 2445 balita, balita dengan gizi kurang mencapai 329 balita, gizi lebih mencapai 41 balita dan gizi buruk atau BGM mencapai 48 balita. Beberapa faktor yang berhubungan dengan status gizi salah satunya adalah budaya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Budaya Bali Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasinya adalah semua ibu yang memiliki balita dan semua balita di Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Karang Kota Mataram. Tehnik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan jumlah sampel 104. Uji hipotesis yang digunakan adalah Uji Spearman Rank dengan bantuan program SPSS V.16. Hasil penelitian ini adalah tidak ada Hubungan Budaya Bali Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Karang Kota Mataram yang dapat dibuktikan dengan hasil uji statistik menggunakan program SPSS v.16 didapatkan p value>α (0,748>0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peranan budaya yang besar akan mempengaruhi individu dan kelompok yang menyangkut pada aspek sosial, ekonomi, politik, dan proses budaya mempengaruhi seseorang dalam memilih pangan (jenis, cara pengolahan dan cara konsumsi).
Copyrights © 2018