Diperkirakan lebih dari 340 juta kasus baru dari infeksi menular seksual (IMS) yang dapat disembuhkan (sifilis, gonore, infeksi klamidia, dan infeksi trikomonas) terjadi setiap tahunnya pada laki-laki dan perempuan usia 15-49 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dengan perilaku siswi dalam upaya pengendalian infeksi menular seksual di SMA IT Abu Bakar Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional descriptive correlation. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dengan sampel 29 siswi. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat menggunakan person product momment, dan multivariat menggunakan uji f (Anova). Hasil statistik dari penelitian menunjukkan bahwa sebanyak lima siswi (17,2%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 19 siswi (57,6%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik, dan sebanyak lima siswi (17,2%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik tentang upaya pengendalian IMS. Terdapat 10 siswi (34,5%) memiliki sikap yang baik, 19 siswi (65,5%) memiliki sikap yang cukup baik, dan tidak ada satu siswi pun (0%) yang mempunyai sikap buruk dalam upaya pengendalian IMS. Sedangkan perilaku siswi dalam upaya pengendalian IMS 100% baik. Analisis bivariat pada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku adalah p < 0,005 (0,536) dan hubungan sikap dengan perilaku adalah p < 0,005 (0,088). Analisis multivarian antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku siswi dalam upaya pengendalian IMS adalah F hitung > F tabel (2,672>3,707) dan nilai signifikasi dalam tabel tersebut = 0,088, dimana sig < 0,005. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku siswi dalam upaya pengendalian IMS di SMA IT Abu Bakar Yogyakarta 2014.
Copyrights © 2014