cover
Contact Name
Erna Yovi Kurniawati
Contact Email
jurnal.ilmukebidanan@gmail.com
Phone
+6287739122352
Journal Mail Official
jurnal.ilmukebidanan@gmail.com
Editorial Address
Kampus Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Jl Pemuda Gandekan Bantul Yogykarta 55711
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JIK (Jurnal Ilmu Kebidanan)
ISSN : 24076872     EISSN : 25794027     DOI : 10.48092
Core Subject : Health,
JIK terbit pertama kali pada tahun 2014 dalam versi cetak, dan dipublikasikam secara online pada tahun 2015. Tujuan Jurnal Ilmu Kebidanan adalah menyebarluaskan hasil penelitian dan meningkatkan produktivitas publikasi ilmiah melalui pendekatan interdisipliner dan multidisiplin. Proses pengiriman manuscript terbuka sepanjang tahun. Semua manuscript yang dikirimkan akan melalui peer review dan editorial blind review sebelum disetujui untuk diterbitkan. Terbit pertama kali pada tahun 2014, JIK telah menggunakan Open Journal System yang mewajibkan semua penulis untuk mendaftar terlebih dahulu sebelum diperbolehkan mengupload manuscript yang mereka tulis secara online. Setelah itu, editor, peer reviewer, dan penulis dapat memantau proses pembuatan manuscript. Jurnal Ilmu Kebidanan (JIK) merupakan jurnal yang dikembangkan untuk menyebarluaskan dan membahas literatur ilmiah dan penelitian lainnya tentang perkembangan kesehatan khususnya kebidanan. JIK dimaksudkan sebagai media komunikasi antar stakeholders penelitian kesehatan seperti peneliti, pendidik, mahasiswa, praktisi serta masyarakat umum yang memiliki kepentingan terhadap hal tersebut. Jurnal Ilmu Kebidanan memuat manuscript Ilmu Kesehatan yang meliputi: Kebidanan Kesehatan Reproduksi Kesehatan Ibu dan Anak Kebidanan Komunitas Keluarga Berencana Kebijakan Kesehatan (Kebidanan) Pendidikan Kebidanan Teknologi Kesehatan (Kebidanan)
Articles 157 Documents
HUBUNGAN ANTARA ANEMIA DAN INFEKSI PADA IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM Ari Sulistyawati; Siti Khanifah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 3 No. 1 (2016): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prevalensi kelahiran prematur di Indonesia adalah 18,5%. Persalinan preterm merupakan hal yang berbahaya karena potensial meningkatkan kematian perinatal sebesar 65% - 75%. Persalinan preterm disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah anemia dan infeksi pada ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara anemia dan infeksi pada ibu dengan persalinan preterm di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2015. Metode penelitian ini adalah kuantitatif inferensial dengan pendekatan retrospektif, di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami partus prematurus di RSUD Panembahan Senopati pada tahun 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling sebanyak 112 orang ibu bersalin preterm responden. Pengumpulan data menggunakan rekam medik. Analisis data penelitian meliputi analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat mengkaji distribusi frekuensi karakteristik responden, sementara analisis bivariat menggunakan uji korelasi chi-square. Hasil dari penelitian ini terdapat hubungan antara anemia dan infeksi pada ibu dengan persalinan preterm dengan nilai x2 hitung (4,076) > x2 tabel (3,841). Ibu hamil disarankan untuk selalu aktif melakukan pemeriksaan antenatal secara teratur dan melakukan upaya pencegahan anemia dan infeksi selama masa kehamilan.
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PARTISIPASI IBU HAMIL UNTUK MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL Esti Nugraheny; noerhayati
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 3 No. 1 (2016): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menurunkan AKI yaitu dengan mencanangkan program kelas ibu hamil. Namun berdasarkan data pemanfaatan kelas ibu hamil masih rendah. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah dukungan suami. Dengan adanya dukungan suami diduga dapat meningkatkan partisipasi ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan suami dengan partisipasi ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif inferensial dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang ANC di Puskesmas Bantul II dengan jumlah 152. Jumlah sampel 60 orang diambil dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang telah dilakukan uji validitas dengan hasil 27 soal valid dan reliabilitas dengan nilai alpa chronbach 0,60. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan umur mayoritas 20 - 35 tahun, pendidikan SMP dan SMA, status tidak bekerja (IRT) serta paritas primipara. Terdapat hubungan yang secara statistik signifikan antara dukungan suami dan partisipasi ibu dalam mengikuti kelas ibu hamil. Ibu hamil yang didukung keluarga memiliki kemungkinan untuk mengikuti kelas ibu hamil 2,86 kali lebih besar daripada tidak didukung (OR=2,86; p=0.002). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan suami dengan partisipasi ibu untuk mengikuti kelas ibu hamil. Ibu yang suaminya mendukung memiliki peluang untuk berpartisipasi 2,86 kali lebih besar dibandingkan ibu yang tidak mendapatkan dukungan suami. Perlu peningkatan peran suami salah satunya melalui program suami siaga.
TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL Ekawati; Dyah Candra Purbaningrum
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 2 No. 2 (2016): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wanita pekerja seks merupakan kelompok risiko tinggi terkena penyakit menular seksual. Prevalensi infeksi menular seksual (IMS) dan HIV/AIDS mengalami peningkatan secara signifikan pada tahun 2013 yaitu 35% dibanding tahun 2012. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menempati urutan ke-17 provinsi dengan penderita penyakit HIV/ AIDS terbesar yaitu HIV sebanyak 151 kasus, AIDS sebanyak 162 kasus, IMS lainnya sebanyak 581 kasus. Kabupaten Bantul pada tahun 2013 dilaporkan terjadi lima kasus IMS. Hasil pemeriksaan IMS di Parangkusumo pada wanita pekerja seks dan perempuan lainnya terbanyak terkena bubo kondilomata (40,8%) dan cervisitis (34,8%). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Parangkusumo dari sepuluh wanita pekerja seks yang diberi pertanyaan lisan mengenai infeksi menular seksual IMS diperoleh 70% tidak mengerti tentang IMS dan 30% wanita pekerja seks telah mengetahui mengenai IMS diantaranya mengetahui tentang jenis dan cara mencegah IMS. Dalam Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dengan subjek wanita pekerja seks di Parangkusumo sebanyak 86 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan WPS di Parangkusumo dengan kategori baik 10,5%, pada kategori cukup 53,5% dan pada kategori kurang 36,0%. Kesimpulan menunjukkan pengetahuan wanita pekerja seks tentang IMS di Parangkusumo adalah cukup yaitu sebanyak 46 orang (53,5%).
HUBUNGAN JAHITAN PERINEUM DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PASCA MELAHIRKAN Sri Sundari; Vita Yuniarsih
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 3 No. 1 (2016): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak pasangan suami istri merasa frekuensi berhubungan intim semakin berkurang setelah memiliki anak. Kegiatan mengurus bayi dan menyusui membuat istri lebih mencurahkan perhatian kepada bayinya dibandingkan suami. Setelah melahirkan, perempuan takut untuk berhubungan seksual lagi dengan pasangannya karena takut terhadap rasa nyeri pada jahitan. Apabila hal ini dibiarkan secara berlarut-larut akan menyebabkan gangguan fungsi seksual. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan jahitan perineum dengan tingkat kecemasan ibu dalam melakukan hubungan seksual pasca melahirkan. Jenis penelitian ini menggunakan analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu pasca melahirkan pervaginam yang sudah lebih dari 40 hari sampai tiga bulan pasca melahirkan selama bulan Desember 2015 sebanyak 35 orang. Lokasi penelitian di BPM Sri Suharti Wates Kulonprogo. Teknik sampling dengan purposive sampling yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sejumlah 33 orang. Pengumpulan data dengan checklist dan kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil uji analisa data dengan chi square menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-sided) 0,001, nilai Asymp. Sig. (2-sided) < 0,05, dan juga hasil x hitung 16.906 dan x tabel 9.488, X hitung > x tabel, sehingga H? ditolak dan H? diterima dengannilai keeratan Contingency Coefficient sebesar 0,582 (cukup erat). Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara jahitan perineum dengan tingkat kecemasan ibu dalam melakukan hubungan seksual pasca melahirkan.
PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU SISWI DALAM UPAYA PENGENDALIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL Marmi Marmi; Margiyati Margiyati
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 1 No. 1 (2014): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diperkirakan lebih dari 340 juta kasus baru dari infeksi menular seksual (IMS) yang dapat disembuhkan (sifilis, gonore, infeksi klamidia, dan infeksi trikomonas) terjadi setiap tahunnya pada laki-laki dan perempuan usia 15-49 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dengan perilaku siswi dalam upaya pengendalian infeksi menular seksual di SMA IT Abu Bakar Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional descriptive correlation. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dengan sampel 29 siswi. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat menggunakan person product momment, dan multivariat menggunakan uji f (Anova). Hasil statistik dari penelitian menunjukkan bahwa sebanyak lima siswi (17,2%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik, 19 siswi (57,6%) memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik, dan sebanyak lima siswi (17,2%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang baik tentang upaya pengendalian IMS. Terdapat 10 siswi (34,5%) memiliki sikap yang baik, 19 siswi (65,5%) memiliki sikap yang cukup baik, dan tidak ada satu siswi pun (0%) yang mempunyai sikap buruk dalam upaya pengendalian IMS. Sedangkan perilaku siswi dalam upaya pengendalian IMS 100% baik. Analisis bivariat pada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku adalah p < 0,005 (0,536) dan hubungan sikap dengan perilaku adalah p < 0,005 (0,088). Analisis multivarian antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku siswi dalam upaya pengendalian IMS adalah F hitung > F tabel (2,672>3,707) dan nilai signifikasi dalam tabel tersebut = 0,088, dimana sig < 0,005. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku siswi dalam upaya pengendalian IMS di SMA IT Abu Bakar Yogyakarta 2014.
PENYULUHAN MODEL PENDAMPINGAN STATUS GIZI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA Tuti Rohani; Jumiyati Jumiyati; Susi Nuryani
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 1 No. 1 (2014): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu negara akan menjadi negara yang berkualitas apabila didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM berkualitas dibangun salah satunya dari kecukupan gizi yang berkualitas. Status gizi menjadi indikator derajat kesehatan anak. Gizi penting untuk pertumbuhan anak. Pendidikan gizi sangat penting dilakukan sebagai upaya perbaikan gizi masyarakat secara komprehensif pencegahan, promosi/ edukasi dan penanggulangan balita gizi buruk. Penyuluhan adalah upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan dengan pendekatan edukatif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan model pendampingan tentang status gizi terhadap peningkatan berat badan balita di Puskesmas Jetis II Bantul. Desain penelitian adalah penelitian eksperimen semu. Model rancangan non equivalent control group. Populasi dalam penelitian ini pengasuh balita yang mempunyai anggota keluarga balita yang menderita gizi kurang umur 1-3 tahun dan berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Jetis II Kabupaten Bantul. Jumlah populasi 82 anak balita, 30 anak sebagai sampel diambil secara random sampling. Dengan 15 anak sebagai kelompok perlakuan dan 15 anak sebagai kelompok kontrol. Untuk mencari perbedaan atau pengaruh antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dicari dengan rumus t test independen. Hasil penelitian dianalisis dengan uji t test independen menunjukkan t hitung=2,295 dengan df=28, t tabel=2,048 dan nilai sig=0,029 dimana nilai sig < 0,05 (0,029<0,05) atau t hitung > t tabel (2,295>2,048) artinya ada perbedaan peningkatan berat badan balita antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Terdapat pengaruh penyuluhan model pendampingan tentang status gizi terhadap peningkatan berat badan balita di Puskesmas Jetis II Bantul.
PERAN KELUARGA TERHADAP PENANGGULANGAN AWAL ISPA BUKAN PNEUMONIA PADA BALITA Esti Nugraheny; Jumiyati Jumiyati; Shafa Awalia
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 1 No. 1 (2014): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada balita dan cenderung meningkat setiap tahun. Sampai saat ini ISPA masih merupakan penyakit utama yang paling sering menyebabkan kematian pada balita. Berbagai upaya seperti pencegahan, penemuan dini dan penatalaksanaan kasus dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena ISPA. Penatalaksanaan dini yang benar sangat penting karena untuk mencegah ISPA bukan pneumonia menjadi pneumonia, dan mencegah pneumonia berat. Mengetahui peran keluarga dalam penanggulangan ISPA bukan pneumonia pada balita, cara pemberian nutrisi, cara pemberian cairan, pengamatan perkembangan penyakit dan cara mencari bantuan ke sarana pelayanan kesehatan. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang diperiksakan di Puskesmas Bantul II karena ISPA bukan pneumonia. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling sejumlah 60 sampel. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menggunakan analisis univariat. 70% (42 responden) berperan positif terhadap penanggulangan ISPA bukan pneumonia pada balita, yaitu demam, 86% (52 responden) batuk, 80% (48 responden) sumbatan jalan nafas, 86% (52 responden) cara pemberian nutrisi, 100% (60 responden) cara pemberian cairan, 100% (60 responden) pengamatan perkembangan penyakit, 97% (58 responden) dan cara mencari bantuan ke sarana pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peran keluarga dalam menanggulangi ISPA bukan pneumonia pada balita selama di rumah sebagian besar memiliki peran positif.
PERSAINGAN SAUDARA KANDUNG (SIBLING RIVALRY) PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Esti Nugraheny; M Any Ashari; Marselina Idoliana
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 1 No. 1 (2014): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbedaan usia anak yang tidak terlalu jauh akan menimbulkan persaingan antar saudara, dalam bahasa inggris disebut sibling rivalry, yaitu adanya rasa persaingan saudara kandung. Terjadi pada anak dengan usia toddler (2-3 tahun), yang juga dikenal dengan “usia nakal” pada anak. Anak mendemonstrasikan sibling rivalry-nya dengan berperilaku temperamental, misalnya menangis keras tanpa sebab, berperilaku ekstrim untuk menarik perhatian orang tuanya, atau dengan melakukan kekerasan terhadap adiknya. Jarak usia yang lazim memicu munculnya sibling rivalry adalah jarak usia antara 1-5 tahun dan kemudian muncul kembali pada usia 8-12 tahun, persaingan masih juga bisa terjadi antar anak yang beda usianya jauh, bahkan, kecemburuan kadang bisa lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak kelahiran antar saudara kandung pada anak usia prasekolah di TK. RA AR-Raihan Bantul dan mengetahui perilaku sibling rivalry pada anak prasekolah di TK. RA AR-Raihan Bantul. Penelitian ini termasuk penelitian Deskriptif Corelation dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua anak yang ada di TK. RA AR-Raihan Bantul berjumlah 221. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Propotionate Stratified Random Sampling dengan jumlah 43 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisis melalui uji Chi Squere. Hasil uji analisa data menunjukkan bahwa nilai X2 hitung > X2 tabel (8,658>3,841) yang bearti Ha diterima dan ada hubungan antara jarak kelahiran dan sibling rivalry. Ada hubungan antara jarak kelahiran dan sibling rivalry pada anak usia prasekolah di TK. RA AR-Raihan Bantul, Yogyakarta pada tahun 2014. Semakin dekat jarak kelahiran semakin tinggi sibling rivalry, sebaliknya semakin jauh jarak kelahiran semakin rendah sibling rivalry.
PERSEPSI, SIKAP, DAN PERILAKU PELAJAR SMA IT TENTANG GENDER DALAM UPAYA PENGENDALIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL Marmi Marmi; Margiyati Margiyati
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 1 No. 1 (2014): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologis studi kasus yang bertujuan untuk mengetahui persepsi, sikap dan perilaku pelajar sekolah menengah atas islam terpadu (SMA IT) tentang gender dalam upaya pengendalian infeksi menular seksual (IMS). Data dikumpulkan dengan mengadakan wawancara terhadap informan dan kuesioner di lapangan baik berkenaan dengan aspek persepsi, sikap, dan perilaku yang sekaligus sebagai subjek dan objek penelitian. Tempat penelitian sebagai representasi pelajar SMA IT Abu Bakar Yogyakarta. Setelah dilakukan reduksi pada data yang diperoleh,selanjutnya dilakukan interpretasi sesuatu dengan kerangka teori yang dikemukakan. Hasil penelitian pelajar memiliki persepsi bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai kewajiban yang sama dalam upaya pengendalian IMS. Sikap terhadap ketidaksetujuan terhadap tindakan yang dapat mengakibatkan penularan infeksi menular seksual menunjukkan kematangan sikap yang lebih terarah, intensitas keyakinan yang kuat, keluasan berfikir, konsistensi dalam berpendapat, dan spontanitas dalam bersikap. Hal ini sekaligus menyangkal anggapan tentang kemampuan usia muda untuk mengontrol diri masih relatif rendah. Orientasi pelajar tentang upaya pengendalian infeksi menular seksual masih terfokus pada upaya pencegahan dini pada individu yang masih single, belum pada upaya aspek tindakan nyata seseorang yang telah memiliki pasangan dan aktif secara seksual. Perilaku dalam upaya pengendalian infeksi menular seksual menurut pelajar adalah dengan cara tidak terbawa pergaulan bebas, tidak berpacaran, tidak melakukan free sex, tidak melakukan hubungan seks di luar pernikahan, tidak bergonta-ganti pasangan (setia pada pasangan tunggal), menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks, selektif dalam memilih teman, mempelajari ilmu agama untuk memperkuat keimanan, dan menyibukkan diri dengan hal-hal positif yang bermanfaat.
TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU MEMBERIKAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG BAYI Sri Sundari; Khasanah Maulidia
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 1 No. 1 (2014): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses tumbuh kembang anak merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari lahir sampai dewasa. Masa bayi merupakan masa yang penting dalam tumbuh kembang. Agar tumbuh dan berkembang secara optimal, selain nutrisi yang baik dan kasih sayang yang cukup, bayi juga membutuhkan stimulasi yang tepat. Semakin dini dan semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya terhadap tumbuh kembang bayi. Untuk itu, keluarga mempunyai peran yang penting dalam pembinaan fisik, mental dan sosial bayi. Orang tua khususnya ibu harus memiliki pengetahuan tentang proses tumbuh kembang pada anak sehingga bila ada kelainan secara dini bisa diketahui. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan motivasi ibu memberikan stimulasi tumbuh kembang pada bayi. Penelitian ini menggunakan survei analitik, dengan rancangan cross-sectional. Populasi adalah semua ibu yang mempunyai bayi di Bidan Praktik Mandiri (BPM) Sukani berjumlah 91 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil uji analisis Chi-Square menunjukkan nilai x2 hitung (33,537) > x2 tabel (5,991) dan p value (0,000)<0,05, maka Ho ditolak dan H? diterima, sehingga disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan motivasi ibu memberikan stimulasi tumbuh kembang bayi. Untuk keeratan dari kedua variabel tersebut diketahui nilai (C) sebesar 0,641 yang berarti terdapat hubungan dalam tingkat kuat antara kedua variabel. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan motivasi ibu memberikan stimulasi tumbuh kembang bayi.

Page 1 of 16 | Total Record : 157