Seri FilsafatTeologi Widya Sasana
Vol. 28 No. 27 (2018)

Peran Keibuan Gereja Dalam Katekese

Gregorius Pasi (Unknown)



Article Info

Publish Date
17 Nov 2020

Abstract

Dalam obrolan biasa, penyematan kata “bunda” pada Gereja tidak selasim pada Maria. Biasanya, frase “bunda Gereja” membawa imajinasi orang beriman Kristiani pertama-tama pada Maria, baru - mungkin - setelah itu kepada Gereja. Mungkinkah hal itu terjadi karena orang kurang menyadari peran keibuan Gereja dalam hidupnya sebagai anggota Gereja? Ketika orang kurang menyadari peran keibuan Gereja, impetus untuk ambil bagian dalam aktivitas-aktivitas khas keibuan Gereja pun menjadi berkurang. Tulisan sederhana ini dimaksudkan untuk memprovokasi pembaca untuk terlibat dalam katekese. Keterlibatan itu hendak dipicu dengan membangkitkan kesadaran bahwa katekese timbul dari hakikat Gereja sebagai bunda yang melahirkan dan membesarkan anak-anaknya. Dalam konteks itu, menjadi anggota Gereja berarti menjadi bunda yang melahirkan dan membesarkan sesama melalui Katekese. Tulisan ini dibuat atas keyakinan bahwa metafor “bunda” pada Gereja memiliki daya imperatif bagi para anggota Gereja untuk mewujudkan fungsi keibuan Gereja melalui katekese. Daya imperatif ini hendak disokong dengan berpaling pada Maria model keibuan bagi Gereja dan sekali ibu bagi para anggota Gereja.

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

serifilsafat

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Education Social Sciences

Description

Seri Filsafat Teologi Widya Sasana focuses on philosophical and theological studies based on both literary and field researches. The emphasis of study is on systematic attempt of exploring seeds of Indonesian philosophy as well as contextualization and inculturation of theology in ...