Seri FilsafatTeologi Widya Sasana
Vol. 25 No. 24 (2015)

Menghadirkan Wajah Gereja Berparas Kemanusiaan: Potret Gereja Menjadi

Pius Pandor (Unknown)



Article Info

Publish Date
27 Nov 2020

Abstract

Kehadiran agama (Gereja Katolik) memainkan salah satu peran kunci untuk ikut merasa dan terlibat dalam “duka dan kecemasan, harapan dan kegembiraan” dunia dan masyarakat. Namun kehadirannya berwajah ganda seperti wajah dewa Janus dari mitologi Romawi kuno yang darinyalah kata Januari berasal. “Satu sisi melihat ke masa depan, siap menyongsong yang tak terduga dan yang sedang datang tetapi di sisi lain memandang ke belakang yaitu ke masa lalu, seakan tak mau meninggalkan yang silam.”2 Persis seperti bulan Januari kita sadar bahwa hari-hari baru sudah tiba, tapi kenangan pada yang silam tetap enggan beranjak. Seperti dewa Janus itu pula wajah gereja dalam dunia dan masyarakat dewasa ini. Pada satu sisi dalam gambaran ideal, Gereja menampilkan sinar pembebasannya, karena ia merupakan tempat di mana orang menemukan kedamaian, kedalaman hidup, harapan yang kokoh, dan kehidupan yang dipenuhi semangat kasih dan kerendahan hati. Namun di sisi lain, dalam wajah aktualnya, struktur dan regulasi Gereja, seringkali dipakai untuk melakukan diskriminasi, sarang korupsi, dan dijadikan sebagai justifikasi untuk melanggengkan status quo. Kita sendiri menyaksikan dan sejarah mencatat betapa besar andil agama (Gereja Katolik) dalam membakar kebencian, menimbulkan skandal, meniupkan kecurigaan, membangkitkan salah pengertian dan mengundang konflik.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

serifilsafat

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Education Social Sciences

Description

Seri Filsafat Teologi Widya Sasana focuses on philosophical and theological studies based on both literary and field researches. The emphasis of study is on systematic attempt of exploring seeds of Indonesian philosophy as well as contextualization and inculturation of theology in ...