Jurnal Somasi (Sosial Humaniora Komunikasi)
Vol. 1 No. 2 (2020): Desember 2020

Implementasi Komunikasi Budaya dalam Keluarga Batak Toba dan Jawa

Nurhanifah Nurhanifah (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara)
Indira Fatra Deni (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara)
Dedi Alan Haloho (Universitas Islam Negeri Sumatera Utara)



Article Info

Publish Date
20 Dec 2020

Abstract

Penelitian berjudul Komunikasi Antar Budaya Batak Toba Dan Jawa Dalam Keluarga Di Desa Aek Bontar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat yang bertujuan untuk melihat bagaimana komunikasi antarbudaya suku Jawa dengan suku Batak dalam keluarga di Desa Aek Bontar Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun dan melihat bagaimana nilai-nilai budaya yang diterapkan dalam masing-masing keluarga dan melihat motivasi masing-masing pasangan untuk melakukan pernikahan yang latar belakang suku yang berbeda.Teori yang digunakan pada interaksi Simbolik. Teknik data dengan wawancara, observasi partisipan dan dokumentasi. Oleh sebab itu peneliti mengumpulkan data-data yang didapat dari informasi penelitian, kemudian dikembangkan didalam hasil penelitian dan pembahasan.Hasil Proses komunikas antarbudaya yang dilakukan suku Jawa dan suku Batak dalam menjalin hubungan berjalan dengan baik, Kedua suku menjunjung tinggi rasa saling menghargai antara satu dengan yang lain. Mereka berusaha saling memahami dan mengikuti budaya pasangan masing-masing sehingga terjadi perubahan baik dari segi keyakinan maupun budaya dalam kehidupan mereka. Sehingga akulturasi terjadi dalam kekeluargaan mereka yang awalnya disebabkan masing-masing dari kedua suku masih sangat mempertahankan dan memperjuangkan sukunya sehingga memilih untuk menjalankan dua budaya sekaligus dalam keluarga dan menanamkan kepada anggota keluarga seperti anak-anak yang mereka miliki. Kedua suku menjunjung tinggi rasa saling menghargai antara satu dengan yang lain. Mereka berusaha saling memahami dan mengikuti budaya pasangan masing-masing sehingga terjadi perubahan baik dari segi keyakinan maupun budaya dalam kehidupan mereka. Sehingga akulturasi terjadi dalam kekeluargaan mereka yang awalnya disebabkan masing-masing dari kedua suku masih sangat mempertahankan dan memperjuangkan sukunya sehingga memilih untuk menjalankan dua budaya sekaligus dalam keluarga dan menanamkan kepada anggota keluarga seperti anak-anak yang mereka miliki. Kedua suku menjunjung tinggi rasa saling menghargai antara satu dengan yang lain. Mereka berusaha saling memahami dan mengikuti budaya pasangan masing-masing sehingga terjadi perubahan baik dari segi keyakinan maupun budaya dalam kehidupan mereka. Sehingga akulturasi terjadi dalam kekeluargaan mereka yang awalnya disebabkan masing-masing dari kedua suku masih sangat mempertahankan dan memperjuangkan sukunya sehingga memilih untuk menjalankan dua budaya sekaligus dalam keluarga dan menanamkan kepada anggota keluarga seperti anak-anak yang mereka miliki. 

Copyrights © 2020