Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa starter terhadap kualitas kompos dari feces sapi dan limbah kelapa sawit. Rancangan acak lengkap digunakan pada penelitian ini dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan penelitian adalah P0= kontrol, P1= P0 + 2,5% probiotik, P2= P1 + 10% akar bambu, P3= P1 + 10% bonggol pisang, P4 = P0 + 2,5% EM4. Peubah yang diamati adalah bentuk fisik kompos (warna, tektur), C,N,P, K. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuanP2 dan P3 menghasilkan 100% kompos berwarna hitam dan bertektur remah, sementara P0, P1 dan P2 sebagian berwarna coklat dan tertektur kasar. Starter mempengaruhi kandungan karbon kompos dimana perlakuan P3 (31,51± 4,77) nyata lebih rendah daripada P1 (42,31,51±4,77), tetapi sama dengan P0 (37,91±2,27), P2 (36,79±5,26) dan P4 (40,27±9,45). Kandungan nitrogen perlakuan P0 (1,57±0,16) dan P4 (1,10±0,26) nyata lebih rendah daripada P1 (1,57±0,16), P2 (1,57±0,22) dan P3 (1,41±0,21). Kandungan phospor perlakuan P0 (0,071±0,004) nyata lebih rendah dibandingan P1 (0,112±0,01), P2 (0,130±0,02), P3 (0,109±0,02) dan P4 (0,123±0,03). Kandungan kalium perlakuan P0 (0,217±0,01) nyata lebih rendah daripada perlakuan P1 (0,022±0,002), P2 (0,219±0,03), P3 (0,222±0,03) dan P4 (0,223±0,05). C/N rasio kompos pada perlakuan P4 (36,54±1,67) nyata lebih tinggi daripada PO (27,59±1,67), P1 (27,17±8,38), P2 (24,20±1,67), P3 (22,41±0,00). Simpulan penelitian adalah perlakuan probiotik dengan akar bambu, probiotik dan bonggol pisang menghasilkan karakteristik fisik kompos serta kualitas kompos yang baik.
Copyrights © 2020