<![CDATA[Tak ada hubungan bahwa anak yang belajar membaca di usia lebih dini akan lebih maju kemampuan membacanya. Jikapun ada yang seperti itu boleh jadi sifatnya kasuistik sehingga tak bisa dipukul rata dan diterapkan sama pada semua anak. yang penting untuk anak usia dini bukanlah mengajar membacanya, tetapi mengajarkan budaya membaca.Pendekatan penelitian menggunakan kuantitatif dan jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh orang tua siswa TK Anak Sholeh An-Nur sebanyak 120 Orang. Sampel diambil berdasarkan rumus Isaac and Michael dengan sampling error 5% sehingga didapatkan sampel sejumlah 40 orang. Teknik pengumpulan data dengan angket dan dokumentasi.Penelitian ini menunjukkan. 1). Pada aspek kemampuan calistung anak usia dini, berdasarkan perolehan skor tertinggi dan skor terendah dicapai, masing-masing yaitu 3,375 dan 2,55. 2).Pada aspek pengertian calistung. Berdasarkan akumulasi perolehan skor tertinggi dan skor terendah dicapai ada aspek perlu adanya inovasi untuk membuat pembelajaran yang baru agar anak merasa senang dalam belajar calistung. Masing-masing yaitu 3,675 dan 3,425. 3).Pada aspek kepuasan orang tua terhadap faktor-faktor meningkatkan kemampuan calistung. Berdasarkan akumulasi perolehan skor tertinggi dan skor terendah dicapai pada aspek anak yang kurang percaya diri tidak akan bisa mengerjakan tugas yang diberikan walaupun tugas itu sesuai dengan kemampuannya, masing-masing yaitu 3,625 dan 3,3. 4).Pada aspek membaca dan berhitung. Berdasarkan akumulasi perolehan skor tertinggi dan skor terendah dicapai pada aspek sikap orang tua / guru hendaknya dapat memberi contoh perlunya membaca, masing-masing yaitu 3,75 dan 3,7.Kata Kunci : Calistung, Hasil Belajar DOI :10.5281/zenodo.3470704  ]]>
Copyrights © 2018
