Dalam tulisan ini dibicarakan perjuangan masyarakat Yogyakarta sebagai masyarakat yang multikultural untuk mewujudkan pandangan kesetaraan dalam perbedaan dalam kehidupannya dari perspektif bahasa. Pilihan perspektif bahasa ini didasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat bahasa di Yogyakarta merupakan masyarakat yang masyarakat diglosik, yaitu masyarakat yang menggunakan banyak bahasa dengan fungsi yang berbeda. Pembahasan menunjukkan bahwa masyarakat Yogyakarta menggunakan bahasa untuk mengaransemen interaksi warganya yang beragam sehingga menciptakan kehidupan bersama yang saling menghargai. Dalam hal ini bahasa berperanan untuk mengaransemen hubungan baik antaranggota masyarakat dalam satu suku maupun antaranggota masyarakat yang berbeda suku. Selain itu, masyarakat Yogyakarta sebagai masyarakat diglosik terus bergulat memperjuangkan kesetaraan antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain.
Copyrights © 2015