Era globalisasi dan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dewasa ini digambarkan sebagai pisau bermata dua. Di satu sisi tekhnologi memberi kemudahan-kemudahan dan percepatan, sehingga pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien. Di sisi lain, iklim keterbukaan era global dan kecanggihan tekhnologi telah menggeser nilai-nilai budaya lokal dan mendorong ke arah terjadinya degradasi moral seperti yang kita saksikan dalam kehidupan nyata akhir-akhir ini. Sementara sains (Fisika, Biologi, Kimia) dengan karakteristik keilmuannya berhubungan erat dengan kehidupan, fenomena alam semesta, serta hakikat pembelajarannya yang mengedepankan 4 domain: sikap, proses, produk, serta tekhnologi sebagai bentuk aplikasi dari sains, eksistensinya menjadi sangat penting terutama untuk mengembangkan nilai-nilai sikap ilmiah seperti: kejujuran, keuletan, tanggung jawab, disiplin, rasa ingin tahu, dll. sebagaimana sikap yang dimiliki oleh seorang ilmuwan (scientist). Mengintegrasi nilai-nilai etika dalam pembelajaran sains adalah alternatif solusi yang strategis untuk mengatasi terjadinya degradasi moral di masyarakat maupun di lingkungan pendidikan. Pengintegrasian nilai-nilai karakter di tingkat pendidikan formal (formal education) dapat dimulai dalam pembelajaran intrakurikuler di tingkat kelas maupun dalam kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah, pendidikan keluarga (informal education), serta pendidikan di lingkungan masyarakat (non-formal education). Integrasi karakter dalam pembelajaran sains selaras dengan pendekatan saintifik yang diamanahkan dalam Kurikulum 2013 yang meliputi 5 hal: mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Keberhasilan pengintegrasian pendidikan karakter dalam pembelajaran sains, tidak lepas dari peran guru sains sebagai faktor kunci. Untuk menghadapi tantangan “peserta didik zaman now” dengan segala pencirinya, guru harus menyesuaikan diri menjadi “guru sains zaman now” dengan segala konsekuensinya terutama dalam hal paradigma mengajarnya termasuk: menentukan metode, media, penilaian, sumber bahan ajar, dll. Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UNSIQ sebagai salah satu institusi pencetak guru sains (khususnya guru Fisika), seyogianya bersiap diri agar mampu memberi kontribusi nyata dalam menyiapkan guru Fisika masa depan yang profesional.
Copyrights © 2018