Paper ini membahas tentang peran kelembagaan desa dalam pengelolaan dana desa untuk pengembangan agroindustri pertanian di kabupaten Sumbawa sebagai kawasan tertinggal di Indonesia. Bukti empiris menerangkan bahwa masih banyak masalah desa seperti memahami kebutuhan sektor pertanian menjadi kegiatan produktif di desa, masalah penurunan peran kelembagaan desa yang secara konsisten mengembangkan potensi pertanian menjadi bernilai tambah ke sektor agroindustri. Regulasi otonomi daerah di Indonesia memberi kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengelola dan menjalankan pemerintahannya termasuk desa sebagai unit terkecil dalam mendukung pembangunan daerah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif eksploratif dengan menyingkap peran lembaga desa dalam pengelolaan dana untuk pengembangan potensi pertanian sebagai kawasan agribisnis pertanian desa yang strategis untuk dapat dikembangkan sebagai modal dalam memacu pertumbuhan ekonomi pedesaan. Analisis yang digunakan menggunakan analisis SWOT kemudian melakukan reduksi data, display data dan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa desa memiliki keterbatasan dalam regulasi atas pelaksanaan yang diperlukan dalam pengelolaan dana desa, perlu penataan struktur lembaga ekonomi desa khususnya alokasi dana desa pada kawasan pedesaan yang menjadi pusat bisnis dan tekhnologi untuk mendukung agroindustri. Perlu pembinaan secara teknis baik manajemen dan keuangan bagi lembaga agroindustri. Melakukan penataan lembaga keuangan agar mempermudah akses modal oleh petani. Program penguatan lembaga pertanian, pelatihan pengelolaan dan manajemen kelompok tani. Pembinaan secara rutin lembaga pertanian. Membentuk lembaga perdagangan ditingkat petani. Membentuk forum kemunikasi antar petani dengan pengusaha yang difasilitasi oleh badan usaha milik desa. Mengembangkan kemitraan antar petani dengan lembaga keuangan desa. Program penguatan kelembagaan desa tersebut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sehingga kelembagaan desa sebagai sebuah strategi terhadap pengembangan agroindustri desa diperlukan.
Copyrights © 2019