Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Dampak yang terjadi jika terlambat memulai toilet training, anak-anak bisa jadi sering mengompol dan yang paling rawan mengalami infeksi kandung kemih yang bisa menjalar ke ginjal sehingga dapat mengakibatkan gangguan ginjal atau gagal ginjal.Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu melakukan toilet training pada anak usia 18-24 bulan di PAUD Lambilek Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh tahun 2018.Metode penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan tehnik pengambilan sampel secara Accidental Sampling dengan jumlah sampel 33 orang. Waktu penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 Juli s/d 3 Agustus 2018 dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 33 responden yang tidak ada melakukan toilet training sebanyak 21 responden (63,6%), berpengetahuan kurang baik sebanyak 20 responden (60,6%), berpendidikan tinggi sebanyak 22 responden (66,7%) dan bersikap negatif sebanyak 23 responden (69,7%) dengan nilai p value untuk pengetahuan 0,003, pendidikan 0,002 dan sikap 0,016.Kesimpulan terdapat pengaruh antara pengetahuan, pendidikan dan sikap terhadap toilet training. Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan memberikan informasi kepada masyarakat khususnya ibu yang memiliki anak usia baduta tentang toilet training.
Copyrights © 2018