Tulisan ini bermaksud mengkaji tafsir al-Jabiri dalam Fahm al-Qur`Än dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: Bagaimana epistemologi tafsir al-Jabiri? Apa pendapat alJabiri tentang tartÄ«b al-nuzÅ«l dan pengaruhnya terhadap pemaknaan al-Qur`an? Tafsir al-Jabiri didasarkan pada sumber konteks situasi dan budaya saat mana suatu ayat diturunkan. Hal itu didasarkan pada prinsip bahwa pemaknaan ayat-ayat al-Qur`an harus sesuai dengan makna yang dapat dipahami pada saat ayat tersebut diturunkan. Karena itu tartÄ«b al-nuzÅ«l menjadi aspek terpenting dalam tafsir al-Jabiri. Sebab tartÄ«b al-nuzÅ«l dapat memberikan arah bagi pararelisasi turunnya ayat dengan fase-fase dakwah Rasulullah á¹¢alla Allah Alayhi wa sallam yang menciptakan konteks bagi pemaknaan ayat. Dalam menyusun tartÄ«b al-nuzÅ«l al-Jabiri menggunakan tartÄ«b al-nuzÅ«l versi kesarjanaan muslim sebagai acuan yang kemudian dimodifikasi dengan mengadopsi metode penyusunan tartÄ«b al-nuzÅ«l Noldeke dan Blachere. Penyusunan al-Jabiri menghasilkan tartÄ«b al-nuzÅ«l yang sama sekali berbeda dengan versi Noldeke maupun Blachere dan hanya berbeda dalam 13 surah dengan versi kesarjanaan Muslim. Key Words: tafsir al-Jabiri, epistemologi, tartÄ«b al-nuzÅ«l, Noldeke, sarjana Muslim.
Copyrights © 2015