ABSTRAK Media massa cenderung dijadikan alat provokasi untuk memanasi situasi dinamika politik. Tak sedikit media memberikan pendidikan politik yang seharusnya membuat masyarakat khususnya pemilih menjadi cerdas dan kritis. Fenomena ini yang terjadi ini di Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua yang di mana terdapat dua kandidat, yakni Ahok sebagai petahana dan Anies sebagai penantang. Harian Republika salah satu media yang memberitakan kontestan politik petahana versus penantang dan memiliki ideologi Islam. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana Republika dari segi ideologi memberitakan Ahok dan Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. Metode penelitian adalah analisis wacana kritis. Penelitian ini menunjukan bahwa Anies Baswedan sebagai penantang direpresentasikan anti-tesis dari petahana, image ini kemudian ditampilkan sosok pemimpin yang santun, tidak memaki-maki di depan publik, dan dekat dengan umat Islam. Sementara, Ahok sebagai petahana direpresentasikan pemimpin penistaan agama Islam. Kata kunci: Ideologi Media, Berita Politik, Komunikasi Politik, dan Analisis Wacana Kritis
Copyrights © 2018