Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Jurnalisme Damai dalam Pembingkaian Berita Rasisme Mahasiswa Papua di Tribunnews.com dan Detik.com Sukma Alam
Jurnal Pewarta Indonesia Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Pewarta Indonesia
Publisher : Persatuan Wartawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jpi.v2i2.33

Abstract

Penelitian ini meneliti kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya. Mahasiswa Papua dipersekusi oleh ormas dan warga sekitar karena diduga merusak bendera merah putih. Aparat keamanan ikut menjaga situasi justru diduga berujar rasis terhadap mahasiswa Papua hingga situasi nasional panas khususnya di daerah Papua dan Papua Barat. Tentu media tidak luput dari peristiwa tersebut untuk menentukan sikap dalam sebuah berita. Jika berita tidak mempertimbangkan penyelesaian konflik atau memperkeruh situasi menjadi panas maka di sinilah muncul jurnalisme damai (peace journalisme) sebagai wadah perdamaian dan berakhirnya konflik. Penelitian ini bertujuan, pertaa, untuk mengetahui framing tribunnews.com dan detik.com dalam berita kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua, dan kedua mengetahui jurnalisme damai dalam berita tribunnews.com dan detik.com terkait kasus rasisme terhadap mahasiswa Papua. Hasilnya, frame tribunnews.com dan detik.com sama-sama meletakan mahasiswa Papua sebagai korban rasisme dan tidak bersalah. Sementara praktik jurnalisme damai bagi tribunnews.com selalu berusaha menyampaikan keadilan bagi mahasiswa Papua untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sedangkan detik.com berusaha menyampaikan rekonsiliasi bahwa ujaran rasisme menyangkut bangsa Indonesia.
BINGKAI MEDIA TERHADAP BERITA KOMUNIKASI PEMERINTAH DI PANDEMI COVID-19 Sukma Alam
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.728 KB) | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2021.17.1.3695

Abstract

ABSTRAK Keberhasilan penanganan Covid-19 di suatu negara salah satunya tercermin dari kemampuan pemerintah dalam berkomunikasi ke masyarakat. Di Indonesia, isu komunikasi pemerintah merupakan topik yang sedang hangat dibincangkan bukan hanya dilihat dari sektor kesehatan saja tetapi juga mengandung kosekuensi politik dan ekonomi sangat besar. Pemberitaan tentang komunikasi pemerintah di pandemi Covid-19 menjadi sorotan publik. Sebab, komunikasi pemerintah tidak berjalan maksimal, cenderung tidak merespons dan abai terhadap virus corona. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui pembingkaian (framing) komunikasi pemerintah dalam berita detik.com, kompas.com dan kumparan.com dan untuk mengetahui penonjolan dan seleksi isu dalam berita komunikasi pemerintah di pandemi Covid-19 yang dilakukan detik.com, kompas.com dan kumparan.com. Metode yang digunakan penelitian ini adalah analisis framing Robert M. Entman. Hasil penelitian ini adalah ditemukan perbedaan pembingkaian dalam berita yang dimunculkan oleh detik.com membingkai komunikasi pemerintah sebagai permasalahan serius, kompas.com membingkai komunikasi pemerintah sebagai isu krusial dan kumparan.com membingkai isu komunikasi pemerintah dari aspek politik. Sementara dari aspek seleksi isu, detik.com lebih kepada permasalahan yang berdampak langsung terhadap masyarakat, kompas.com lebih kepada permasalahan komunikasi pemerintah dan kumparan.com lebih kepada permasalahan juru bicara. Kemudian aspek penonjolan, detik.com cenderung menonjolkan diksi berkonotasi dan narasumber kritis, kompas.com lebih menonjolkan kritikan membangun dan kumparan.com cenderung menyudutkan pemerintah. Kata Kunci: Framing, Berita Komunikasi Pemerintah, Covid-19 ABSTRACT One of the successful handling of Covid-19 in one country is the government's ability to communicate with the public. In Indonesia, the issue of government communication is a hot topic discussed not only from the health sector but also contains enormous political and economic problems. The news about government communications in Covid-19 pandemic became the public spotlight. Therefore, government communication is not running optimally and ignores corona virus. This research aims to study to find out the framing of government communication in detik.com, kompas.com and kumparan.com news and to study the highlighting and selection of issues in government communication news in Covid-19 pandemic conducted detik.com, kompas.com and kumparan.com. The method used in this research is Robert M. Entman's framing analysis. The results of this study are finding framing in the news that was raised by detik.com framing government communication as serious, kompas.com framing government communication as a crucial issue and kumparan.com framing government communication issues in political terms. While from the aspect of issue selection, detik.com is more a challenge that is directly related to the community, kompas.com is more about the problem of government communication and kumparan.com Criticism builds and kumparan.com further corners the government. Keywords: Framing, Government Communication News, Covid-19
REPRESENTASI IDEOLOGI REPUBLIKA MELALUI WACANA BERITA KONTESTAN POLITIK PILKADA DKI JAKARTA 2017 PUTARAN KEDUA Sukma Alam
SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi Vol 12, No 1 (2018): Semiotika : Jurnal Komunikasi
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/s:jk.v12i1.1545

Abstract

ABSTRAK Media massa cenderung dijadikan alat provokasi untuk memanasi situasi dinamika politik. Tak sedikit media memberikan pendidikan politik yang seharusnya membuat masyarakat khususnya pemilih menjadi cerdas dan kritis. Fenomena ini yang terjadi ini di Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua yang di mana terdapat dua kandidat, yakni Ahok sebagai petahana dan Anies sebagai penantang. Harian Republika salah satu media yang memberitakan kontestan politik petahana versus penantang dan memiliki ideologi Islam. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana Republika dari segi ideologi memberitakan Ahok dan Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua. Metode penelitian adalah analisis wacana kritis. Penelitian ini menunjukan bahwa Anies Baswedan sebagai penantang direpresentasikan anti-tesis dari petahana, image ini kemudian ditampilkan sosok pemimpin yang santun, tidak memaki-maki di depan publik, dan dekat dengan umat Islam. Sementara, Ahok sebagai petahana direpresentasikan pemimpin penistaan agama Islam. Kata kunci: Ideologi Media, Berita Politik, Komunikasi Politik, dan Analisis Wacana Kritis
BINGKAI MEDIA TERHADAP BERITA KOMUNIKASI PEMERINTAH DI PANDEMI COVID-19 Sukma Alam
Jurnal Ilmu Komunikasi Acta Diurna Vol 17 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Ilmu Komunkasi FISIP Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.728 KB) | DOI: 10.20884/1.actadiurna.2021.17.1.3695

Abstract

ABSTRAK Keberhasilan penanganan Covid-19 di suatu negara salah satunya tercermin dari kemampuan pemerintah dalam berkomunikasi ke masyarakat. Di Indonesia, isu komunikasi pemerintah merupakan topik yang sedang hangat dibincangkan bukan hanya dilihat dari sektor kesehatan saja tetapi juga mengandung kosekuensi politik dan ekonomi sangat besar. Pemberitaan tentang komunikasi pemerintah di pandemi Covid-19 menjadi sorotan publik. Sebab, komunikasi pemerintah tidak berjalan maksimal, cenderung tidak merespons dan abai terhadap virus corona. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui pembingkaian (framing) komunikasi pemerintah dalam berita detik.com, kompas.com dan kumparan.com dan untuk mengetahui penonjolan dan seleksi isu dalam berita komunikasi pemerintah di pandemi Covid-19 yang dilakukan detik.com, kompas.com dan kumparan.com. Metode yang digunakan penelitian ini adalah analisis framing Robert M. Entman. Hasil penelitian ini adalah ditemukan perbedaan pembingkaian dalam berita yang dimunculkan oleh detik.com membingkai komunikasi pemerintah sebagai permasalahan serius, kompas.com membingkai komunikasi pemerintah sebagai isu krusial dan kumparan.com membingkai isu komunikasi pemerintah dari aspek politik. Sementara dari aspek seleksi isu, detik.com lebih kepada permasalahan yang berdampak langsung terhadap masyarakat, kompas.com lebih kepada permasalahan komunikasi pemerintah dan kumparan.com lebih kepada permasalahan juru bicara. Kemudian aspek penonjolan, detik.com cenderung menonjolkan diksi berkonotasi dan narasumber kritis, kompas.com lebih menonjolkan kritikan membangun dan kumparan.com cenderung menyudutkan pemerintah. Kata Kunci: Framing, Berita Komunikasi Pemerintah, Covid-19 ABSTRACT One of the successful handling of Covid-19 in one country is the government's ability to communicate with the public. In Indonesia, the issue of government communication is a hot topic discussed not only from the health sector but also contains enormous political and economic problems. The news about government communications in Covid-19 pandemic became the public spotlight. Therefore, government communication is not running optimally and ignores corona virus. This research aims to study to find out the framing of government communication in detik.com, kompas.com and kumparan.com news and to study the highlighting and selection of issues in government communication news in Covid-19 pandemic conducted detik.com, kompas.com and kumparan.com. The method used in this research is Robert M. Entman's framing analysis. The results of this study are finding framing in the news that was raised by detik.com framing government communication as serious, kompas.com framing government communication as a crucial issue and kumparan.com framing government communication issues in political terms. While from the aspect of issue selection, detik.com is more a challenge that is directly related to the community, kompas.com is more about the problem of government communication and kumparan.com Criticism builds and kumparan.com further corners the government. Keywords: Framing, Government Communication News, Covid-19
TRANSFORMASI MEDIA CETAK KE PLATFORM DIGITAL (Analisis Mediamorfosis Harian SOLOPOS) Indah Suryawati; Sukma Alam
JURNAL SIGNAL Vol 10, No 2 (2022): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/signal.v10i2.7240

Abstract

Terjadinya peningkatan jumlah pengguna media berita online dalam lima tahun terakhir dibanding dengan pengguna media berita konvensional memaksa media cetak untuk melakukan transformasi ke platform digital. Salah satu media yang telah melakukan transformasi media (mediamorfosis) adalah Harian SOLOPOS yang terbit di Solo, Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah pertama, untuk mengetahui dan mendeskripsikan mediamorfosis Harian SOLOPOS ke platform digital; dan kedua, untuk menemukan dan menjelaskan model perubahan yang terjadi setelah konsep mediamorfosis diimplementasikan oleh Harian SOLOPOS. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan paradigma konstruktivis. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus karena objek penelitian ini fokus pada mediamorfosis di Harian SOLOPOS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Harian SOLOPOS benar-benar bermigrasi ke dalam pengelolaan secara digital dengan mendirikan SOLOPOS.com. PT Aksara Solopos, penerbit Harian SOLOPOS, mendirikan Solopos Digital Media yang terdiri atas layanan berupa produk-produk penyebar informasi yang menggunakan teknologi digital. Penataan juga menyentuh perubahan struktur organisasi dan manajerial, pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), alur dan pola kerja serta dilakukan konvergensi. Di mana konvergensi media SOLOPOS dilakukan dengan mengintegrasikan SOLOPOS (media cetak), SOLOPOS.com (media online), SOLOPOS FM (radio) dan SOLOPOS TV (TV streaming). Model perubahan yang terjadi, SOLOPOS menerapkan tata kelola single newsroom untuk memaksimalkan pengelolaan Harian SOLOPOS, SOLOPOS.com dan SOLOPOS TV. Bahkan reporter SOLOPOS bukan lagi “menjadi’ reporter koran, melainkan berubah menjadi reporter multiplatform baik online, radio maupun TV. Tata kelola seperti ini berdampak pada pemasukan iklan. Meski SOLOPOS.com terlihat lebih unggul dibanding Harian SOLOPOS maupun SOLOPOS TV terkait pemasukan iklan, namun pola pengelolaan iklan dibuat sedemikian rupa dalam bentuk penawaran paket iklan. Kata kunci: Media cetak, Mediamorfosis, Platform digital