Semiotika: Jurnal Komunikasi
Vol 11, No 2 (2017): SEMIOTIKA: Jurnal Komunikasi

IMPERALISME BUDAYA MELALUI PERANGKULAN BUDAYA LOKAL DI BALIK FILM JAVA HEAT

Melisa Arisanty (Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Humaniora dan Bisnis Universitas Pembangunan Jaya Bintaro-Tangerang)



Article Info

Publish Date
23 Jul 2018

Abstract

Imperialisme budaya hingga saat ini masih menjadi topik perdebatan yang hangat di skala Internasional. Bahkan imperialism budaya pernah dituduh sebagai paradigma yang bertanggung jawab terhadap serangkaian eksploitasi dan kehancuran budaya di dunia ketiga. Bentuk Imperialisme yang dilancarakan baik berupa fashion, musik,, film dan lain-lain. Hal yang paling menarik yang dapat kita cermati dari perkembangan bentuk imperialisme budaya yang trend saat ini adalah melalui dunia film. Banyaknya sutradara-sutradara Hollywood saat ini yang merangkul budaya lokal dari negara-negara berkembang (setting lokasi, pemain lokal, fashion lokal, maupun alur cerita yang sangat khas nuansa kelokalannya) merupakan cara baru Amerika dalam menyebarkan supremasinya ke negara berkembang seperti di Indonesia. Salah satunya melalui Film Java Heat, yang mengkolaborasikan budaya lokal Indonesia namun tetap kental dengan budaya film action Hollywood. Dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes, peneliti menemukan bahwa ideologi imperialisme budaya ditunjukkan secara implisit dalam Film Java Heat, meskipun saat ini bentuknya yang lebih canggih dan terpoles cantik melalui perangkulan budaya lokal pada film Hollywood “Java Heat”. Temuan ini berkontribusi terhadap kajian semiotika yang dikaitkan dengan konsep imperialisme budaya implisit dalam film Hollywood.Kata Kunci: Imperialisme Budaya, Semiotika, Java Heat, Perangkulan Budaya Lokal

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

semiotika

Publisher

Subject

Arts Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Jurnal Ilmiah “SEMIOTIKA” diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi – Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISH), Universitas Bunda Mulia secara rutin dan berkala sesuai dengan periode terbit per semester (6 bulan), yaitu bulan Juni dan Desember. Redaksi jurnal “SEMIOTIKA” membuka ...