Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

STRATEGI MASS SELF COMMUNICATION KEPALA DAERAH DI MEDIA SOSIAL DALAM MEWUJUDKAN PARTISIPASI MASYARAKAT UNTUK MENYUKSESKAN PROGRAM PEMERINTAH DAERAH (Studi terhadap Dua Akun Media Sosial Pemimpin Daerah @ridwankamil dan @ganjarpranowo) Arisanty, Melisa; Irmayanti, Meiselina
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.315 KB)

Abstract

Struktur masyarakat yang pertisipatif merupakan kunci dalam upaya perubahan sosial dalam skala besar (dalam Brulle, Barry, 2002; Cahaya,2002). Indonesia sebagai negara “middle Income countries” memasuki masa rawan jika tidak diantisipasi sedini mungkin dengan adanya perubahan sosial dalam skala besar. Oleh karena itu, partisipasi publik dalam segala bidang pemerintahan perlu ditumbuh-kembangkan sebagai langkah terbaik dalam menyukseskan program-program pemerintah. Wujud partisipasi publik dapat terwujud dengan adanya ruang interaktifitas secara langsung antara pemimpin daerah dengan masyarakat. Melalui penelitian ini diharapkan mempunyai signifikansi teoritis dan praktis pada ranah gerakan sosial dalam mewujudkan partisipasi masyarakat agar ikut menyukseskan program-program pemerintah. Ada dua pemimpin daerah yang menjadi perbincangan hangat karena aktifitasnya dalam media sosial yang sangat interaktif dalam mewujudkan partisipasi masyarakat yang dipimpinnya. Akun dua pemimpin daerah yang menjadi objek penelitian ini antara lain Ridwan Kamil (Walikota Bandung) dengan akun @ridwankamil dan Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah) dengan akun @ganjarpranowo. Dengan menggunakan konsep Mass-Self Communication dan teori retorika, akan didapatkan pembahasan yang komprehensif mengenai konstruksi pesan dalam media sosial dari kedua akun kepala daerah yang dapat menggerakan partisipasi publik demi mewujudkan partisipasi publik yang positif untuk menyukseskan programprogram pemerintah kedepannya. Pada akhirnya, penelitian ini akan memberikan kontribusi yang besar dalam melihat trend partisipasi publik masa depan melalui media sosial. Kata kunci : Mass Self Communication, Partisipasi Masyarakat, Media Sosial, Program Pemerintah
Peningkatan Kualitas dan Kemampuan Belajar Jarak Jauh Mahasiswa Universitas Terbuka Maulidia, Sri; Kuswanti, Eko; Arisanty, Melisa; Wiradharma, Gunawan; Widiyanto, Widiyanto
Lembaran Ilmu Kependidikan Vol 50, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lik.v50i1.19703

Abstract

Pembelajaran jarak jauh saat ini menjadi primadona untuk diikuti oleh semua orang. Kondisi pandemi Covid19 menjadi alasan mengapa banyak lembaga pendidikan akhirnya harus memutuskan untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh. Saat lembaga pendidikan lainnya belum menerapkan belajar jarak jauh, Universitas Terbuka sudah sejak lama menerapkan belajar jarak jauh tersebut. Kunci sukses belajar jarak jauh adalah implementasi keterampilan belajar mandiri. Masalahnya, menerapkan belajar jauh tidak mudah bagi sebagian besar masyarakat, khususnya mahasiswa Universitas Terbuka sendiri.  Terlebih mahasiswa Unversitas Terbuka berasal dari berbagai kalangan, dari kalangan pejabat pemerintah hingga ada juga anak jalanan yang sangat perlu perhatian dari berbagai pihak. Salah satu yayasan yaitu yayasan Rabbani Sufi Institut Indonesia adalah yayasan yang menaungi peningkatan kualitas hidup anak jalanan. Banyak dari anak jalanan yang dikuliahkan di Universitas Terbuka dengan harapan dalam menunjang kehidupan yang lebih baik. Terkait permasalahan pembelajaran jarak jauh, perlu adanya pelatihan peningkatan kualitas kemampuan atau keterampilan belajar jarak jauh sehingga nantinya mahasiswa yang berasal dari anak jalanan ini bisa sukses kuliah di Universitas Terbuka. Pelatihan ini memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan motivasi dan kualitas kemampuan pembelajaran jarak jauh mahasiswa dari Yayasan Rabbani Sufi Institut Indonesia.
OPTIMIZATION OF SOCIAL MEDIA AS AN EFFORT TO DESTINATION BRANDING TIDUNG ISLAND, KEPULAUAN SERIBU Riady, Yasir; Arisanty, Melisa; Wiradharma, Gunawan; Fiani, Isma Dwi; Anam, Khaerul
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.4913

Abstract

Abstrak: Pulau Tidung merupakan salah satu destinasi wisata yang berpotensi menjadi primadona bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Panorama alam yang mengagumkan  membuka potensi sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia dan proyeksinya dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah dan juga masyarakat sekitar. Seharusnya potensi alam yang ada perlu disosialisasikan kepada calon wisatawan potensial. Dalam hal ini, perlu upaya yang menyeluruh dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah dan aparatur negara yang ada di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Seluruh petugas atau pegawai kelurahan perlu menjadi contoh dan pelopor dalam pemanfaatan media sosial sebagai upaya destination branding Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Ironinya, di Pulau Tidung sendiri, baik dari kelurahan maupun masyarakatnya tidak mengoptimalisasikan berbagai media promosi seperti media sosial dalam rangka mempublikasikan seluas-luasnya tentang keindahan Pulau Tidung. Padahal Pulau Tidung sendiri dianggap oleh para wisatawan sebagai Pulau Maladewa kedua di Indonesia bagi para wisatawan yang pernah datang ke Pulau tersebut. Oleh karena itu, adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada pelatihan penggunaan media sosial yaitu Instagram sebagai media promosi utama bertujuan untuk meningkatkan destination branding Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Harapan kedepannya wisata Pulau Tidung dapat mengalami peningkatan wisatawan dan menjadikan Pulau Tidung sebagai salah satu pusat destinasi favorit wisatawan dalam negeri dan mancanegara.Abstract:  Tidung Island is one of the tourist destinations that have the potential to become a prima donna for domestic and foreign tourists. The stunning natural panorama opens up the potential as one of the main destinations in Indonesia and its projections can provide benefits for the government and the surrounding community. Supposedly the potential of nature needs to be socialized to potential tourists. In this case, it needs a thorough effort from all parties, especially the local government and state apparatus in Tidung Island, Kepulauan Seribu. All officers or village employees need to be an example and pioneer in the use of social media as an effort to destination branding Tidung Island, Thousand Islands. Ironically, in Tidung Island itself, both the village and the community do not optimize various promotional media such as social media to publish as widely as possible about the beauty of Tidung Island. Tidung Island itself is considered by tourists as the second Maldives Island in Indonesia for tourists who have come to the island. Therefore, the existence of community service activities that focus on training the use of social media, namely Instagram as the main promotional media aims to improve the destination branding of Tidung Island, Thousand Islands. Hopefully, in the future, Tidung Island tourism can experience an increase in tourists and make Tidung Island one of the favorite destinations of domestic and foreign tourists.
ANALISIS PENERAPAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI TEPAT GUNA PADA BISNIS TRANSPORTASI OJEK ONLINE (Studi pada Bisnis Gojek dan Grab Bike dalam Penggunaan Teknologi Komuniasi Tepat Guna untuk Mengembangkan Bisnis Transportasi) Anindhita, Wiratri; Arisanty, Melisa; Rahmawati, Devie
Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC Komunikasi, Budaya dan Media
Publisher : Prosiding Seminar Nasional INDOCOMPAC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.954 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi komunikasi yang cukup pesat memberikan perubahan sosial masyarakat. Banyak bisnis mulai bermunculan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi tersebut, salah satunya adalah kemunculan bisnis penyedia layanan jasa transportasi Ojek Online. Adanya Ojek Online ternyata memberikan solusi dan menjawab berbagai kekhawatiran masyarakat akan layanan transportasi umum. Kemacetan ibukota dan ketakutan masyarakat dengan keamanan transportasi umum sudah dijawab dengan kehadiran Ojek Online yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya.   Kehadiran Ojek Online yang menerapkan teknologi komunikasi tepat guna di saat masyarakat membutuhkan sarana transportasi aman dan bisa menjadi solusi saat macet merupakan fokus penelitian yang dianggap perlu dikonstruksikan dalam penelitian ini. Terlebih lagi, dengan penggabungan layanan transportasi dengan kecanggihan teknologi Internet sehingga masyarakat lebih mudah melakukan pemesanan, mengetahui rate biaya transportasi, lokasi tujuan dan identifikasi driver yang merupakan suatu bentuk inovasi baru dalam dunia bisnis transportasi. Dengan menggunakan teori Difusi Inovasi dan pendekatan penelitian kualitatif yang heuristik terhadap 2 (dua) penyedia layanan transportasi Ojek Online terbesar di Indonesia yaitu Grab Bike dan PT Gojek Indonesia, maka didapatkan hasil penelitian secara mendalam, menyeluruh dan komprehensif tentang perkembangan teknologi komunikasi tepat guna. Hasil penelitian ini nantinya akan memberikan kontribusi dan sumbangan konsep terutama dalam penerapan inovasi berupa teknologi komunikasi tepat guna yang dapat memberikan perubahan pada sistem sosial masyarakat. Keyword : Ojek Online, Teknologi Komunikasi Tepat Guna, Difusi Inovasi, Perubahan Sistem Sosial
The Acceptance and Resharing Behavior of Hoax Information on Social Media Melisa Arisanty; Gunawan Wiradharma
Jurnal Studi Sosial dan Politik Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Studi Sosial dan Politik
Publisher : FISIP Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/jssp.v4i2.6609

Abstract

The spread of hoax information on social media is still difficult to control. Various efforts have been made by the government to eradicate hoax information, even the Ministry of Communication and Information has chosen the decision to block accounts that spread hoaxes, especially those on social media. However, hoax information still exists and its spread is increasing. Therefore, it is necessary to have a strategy that is right on target to prevent the spread of hoaxes. To design a strategy that is right on target, it is necessary to identify the acceptance attitude and behavior of sharing hoax information on social media. Through research using an interpretive paradigm and a qualitative research approach with research data collection, namely interviews with 12 (twelve) informants who are part of the community in Banten, West Java and Aceh Provinces. So, an interesting finding was found that currently receiving hoax information that leads to belief can occur if hoax information is highly correlated with hoax recipients, viral is discussed in the community, and is in accordance with personal views or logic. This acceptance can motivate the behavior of sharing information back due to the desire to be recognized as a trendsetter in disseminating the first information to the people around him. This is the main factor in the dissemination of Hoax information which needs to get recommendations for improving policies and strategies for eliminating Hoaxes in Indonesian society.
Pengaruh Penggunaan Tagline KFC "Jagonya Ayam!" Terhadap Pembentukan Brand Association Vanya Kirana; Vidya Fitri Ferdiansyah; Melisa Arisanty
Jurnal Komunikasi Vol 14, No 1 (2020): Maret
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi UTM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1160.557 KB) | DOI: 10.21107/ilkom.v14i1.5548

Abstract

Restoran cepat saji yang semakin menjamur di Indonesia membuat persaingannya semakin ketat. Masing-masing restoran cepat saji harus memiliki keunggulan strategi pemasaran untuk mempertahankan keberadaan mereknya dan dapat tetap bersaing. KFC, salah satu restoran cepat saji di Indonesia yang menggunakan tagline sebagai strategi pemasarannya. Penggunaan tagline yang efektif dapat membentuk brand association yang berguna membentuk makna dibenak konsumen terhadap brand KFC. Maka diperlukan penelitian yang dapat mengkaji hubungan antara penggunaan tagline terhadap pembentukan brand association pada konsumen KFC Bintaro Sektor 9. Pengumpulan data menggunakan cara penyebaran kuesioner sesuai sampel yaitu 100 konsumen KFC. Tinjauan pustaka dimulai dari penjelasan konsep komunikasi pemasaran, dilanjutkan konsep tagline, lalu konsep brand association hingga teori brand personal resonance. Uji yang dilakukan menggunakan rumus Pearson dan analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara penggunaan tagline dan pembentukan brand association tergolong kuat karena berpengaruh 44% serta nilai korelasi antara Variabel X dan Y yaitu 0,644. 
Komunikasi Keluarga Urban dalam Menanamkan Nilai-Nilai Toleransi Antarumat Beragama Reni Dyanasari; Melisa Arisanty
MediaTor (Jurnal Komunikasi) Vol 11, No 2 (2018): (Accredited Sinta 3)
Publisher : Pusat Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v11i2.3759

Abstract

Indonesia as a multicultural country has a problem with religious issues that trigger conflict in society. Religious is one of sensitive issue can broke the unity of Indonesia. This is a challenge for government and society to make a harmony with embedding tolerance values among religious people. Family is a medium to embedding tolerance values but it comes with various challenges to socialization the norms and values. Many families in Indonesia embedded homogenous norms and values to the family member. this homogenity  is feared to raise homogenous mindset that’s hard to accepted the diversity.  Urban families mostly has acceptance of diversity. They are do not hesitate to communicate the norms and values as a knowledge that can be understood by their family. This case is interesting to be inspected with qualitative methodology in phenomenology research strategy to get the depth of research data about family communication that used in urban family to embedding tolerance values between religious people. To the further this research will contribute to the society especially for Indonesian family to communicating about norms and values of tolerance in social life.
Pengujian Konstruk Motif Sikap Penerimaan dan Perilaku Membagikan Kembali Informasi Hoaks dalam Media Sosial Melisa Arisanty; Gunawan Wiradharma; Yasir Riady; Sri Maulidia
Jurnal Studi Komunikasi dan Media Vol 25, No 2 (2021): Jurnal Studi Komunikasi dan Media
Publisher : BPSDMP Kominfo Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31445/jskm.2021.4366

Abstract

Kasus penerimaan dan penyebaran informasi hoaks di Indonesia menjadi persoalan serius yang perlu ditangani bersama. Hal ini disebabkan akibat dari informasi hoaks dapat merugikan banyak pihak. Meski menimbulkan dampak serius, belum ada pemecahan masalah yang serius pada kasus penyebaran informasi hoaks ini. Indonesia saat ini membutuhkan berbagai solusi kontrit yang dapat dirumuskan dengan mempertimbangkan motif seseorang menerima dan menyebarkan informasi hoaks, terutama dalam media sosial. Setiap motif  sikap penerimaan informasi hoaks dan motif membagikan kembali informasi hoaks adalah varibel yang memiliki beberapa indikator untuk diuji lebih lanjut apakah setiap indikator tersebut benar-benar dapat merepresentasikan populasi penelitian. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif melalui strategi penelitian survei cross sectional dan penggunaan  Principal Component Analysis (PCA) sehingga menghasilkan enam dimensi dari variabel motif sikap penerimaan informasi hoaks dan lima dimensi dari variabel perilaku membagikan kembali informasi hoaks. Artikel ini telah menghasilkan dimensi dari motif sikap penerimaan dan perilaku membagikan informasi hoaks yang dapat berkontribusi dalam penyusunan strategi pemberantasan hoaks pada level individu setiap masyarakat pada penelitian selanjutnya.
The Infography of Indonesia Agency for Creative Economy as Information Dissemination and Branding Media for Creative Economy of Regencies/Cities in Indonesia Gunawan Wiradharma; Melisa Arisanty; Dede Mahmudah
Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol 25, No 1 (2021): JURNAL PENELITIAN KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK - Juli 2021
Publisher : BPSDMP Kominfo Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33299/jpkop.25.1.3696

Abstract

Indonesian Agency of Creative Economy (Bekraf) has done Independent Scoring for Creative Regencies/Cities in Indonesia (PMK3I) as one of the efforts to boost creative economic growth in every regency/city in Indonesia. The scoring result is then released in a form of infographes which shows comprehensive information about creative economy potentials in every regency/city in Indonesia. Regencies/cities can also use the infographies as a media for branding dan strategies to foster creative economy in their areas. Therefore, this reseach is aimed to describe the functions of infographes in disseminating imformation and strategies for creative economic branding in regencies/cities in Indonesia. This reseach is conducted using qualitative approaches and thorough interviews with resource persons as sampling data methode. The interviews are about compiling the infographies and analysing the content of the infographies from PMK3I which has been published in www.kotakreatif.id. The results of this research has shown that infographies are used not only as a media for disseminating information, but also as a media for city branding in order to increase society's brand awareness of the most potential and main subsector in a regency/city in Indonesia.
OPTIMIZATION OF SOCIAL MEDIA AS AN EFFORT TO DESTINATION BRANDING TIDUNG ISLAND, KEPULAUAN SERIBU Yasir Riady; Melisa Arisanty; Gunawan Wiradharma; Isma Dwi Fiani; Khaerul Anam
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5659

Abstract

Abstrak: Pulau Tidung merupakan salah satu destinasi wisata yang berpotensi menjadi primadona bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Panorama alam yang mengagumkan  membuka potensi sebagai salah satu destinasi utama di Indonesia dan proyeksinya dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah dan juga masyarakat sekitar. Seharusnya potensi alam yang ada perlu disosialisasikan kepada calon wisatawan potensial. Dalam hal ini, perlu upaya yang menyeluruh dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah dan aparatur negara yang ada di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Seluruh petugas atau pegawai kelurahan perlu menjadi contoh dan pelopor dalam pemanfaatan media sosial sebagai upaya destination branding Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Ironinya, di Pulau Tidung sendiri, baik dari kelurahan maupun masyarakatnya tidak mengoptimalisasikan berbagai media promosi seperti media sosial dalam rangka mempublikasikan seluas-luasnya tentang keindahan Pulau Tidung. Padahal Pulau Tidung sendiri dianggap oleh para wisatawan sebagai Pulau Maladewa kedua di Indonesia bagi para wisatawan yang pernah datang ke Pulau tersebut. Oleh karena itu, adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada pelatihan penggunaan media sosial yaitu Instagram sebagai media promosi utama bertujuan untuk meningkatkan destination branding Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Harapan kedepannya wisata Pulau Tidung dapat mengalami peningkatan wisatawan dan menjadikan Pulau Tidung sebagai salah satu pusat destinasi favorit wisatawan dalam negeri dan mancanegara.Abstract:  Tidung Island is one of the tourist destinations that have the potential to become a prima donna for domestic and foreign tourists. The stunning natural panorama opens up the potential as one of the main destinations in Indonesia and its projections can provide benefits for the government and the surrounding community. Supposedly the potential of nature needs to be socialized to potential tourists. In this case, it needs a thorough effort from all parties, especially the local government and state apparatus in Tidung Island, Kepulauan Seribu. All officers or village employees need to be an example and pioneer in the use of social media as an effort to destination branding Tidung Island, Thousand Islands. Ironically, in Tidung Island itself, both the village and the community do not optimize various promotional media such as social media to publish as widely as possible about the beauty of Tidung Island. Tidung Island itself is considered by tourists as the second Maldives Island in Indonesia for tourists who have come to the island. Therefore, the existence of community service activities that focus on training the use of social media, namely Instagram as the main promotional media aims to improve the destination branding of Tidung Island, Thousand Islands. Hopefully, in the future, Tidung Island tourism can experience an increase in tourists and make Tidung Island one of the favorite destinations of domestic and foreign tourists.