Proceeding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan
Vol. 7 (2020): PROSIDING SIMPOSIUM NASIONAL VII KELAUTAN DAN PERIKANAN UNHAS

Tingkat keberlanjutan alat penangkapan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) skala tradisional di perairan Selat Makassar, Sulawesi Selatan

Achmar Mallawa (Departemen Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin)
Faisal Amir (Departemen Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin)
Safruddin Safruddin (Departemen Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin)
Elsa Mallawa (Fakultas Perikanan Universitas Andi Djemma Palopo)



Article Info

Publish Date
22 Jul 2020

Abstract

Fenomena menurunnya kondisi stok ikan selain dipengaruhi oleh intensitas penangkapan yang tinggi, juga tingkat keberlanjutan teknologi penangkapan ikan yang dipergunakan. Penelitian bertujuan menganalisis tingkat keberlanjutan alat penangkapan ikan cakalang tradisional di perairan Selat Makassar. Data berkaitan 14 parameter keberlanjutan teknologi penangkapan ikan dalam CCRF dikumpulkan saat kegiatan penangkapan ikan dan wawancara dari April 2017 – Nopember 2018. Hasil penelitian bahwa capaian 14 parameter keberlanjutan alat penangkapan ikan yang diamati yaitu pancing tonda layangan, pancing tangan, rawai tegak dan bandrong cakalang hampir sama kecuali pada dampak teknologi terhadap habitat dan persentase ikan layak tangkap. Sebanyak 12 parameter mengindikasikan empat alat tangkap tersebut berkelanjutan dan dua parameter kurang berkelanjutan yaitu keuntungan usaha dan penggunaan tenaga kerja. Kesimpulan bahwa empat alat penangkapan ikan cakalang skala tradisional yaitu pancing tangan, pancing tonda layangan, rawai tegak dan bandrong cakalang dikategorikan sebagai alat penangkapan ikan berkelanjutan. Pancing tangan, pancing tonda layangan dan rawai tegak memiliki tingkat keberlanjutan moderat dan bandrong cakalang memiliki tingkat keberlanjutan tinggiKata kunci: keberlanjutan, alat penangkapan ikan, tradisional, cakalang.

Copyrights © 2020