CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Vol 8, No 2 (2020): September 2020

Upacara Penti Dalam Masyarakat Kampung Rato di Kabupaten Manggarai

Wayan Resmini (Universitas Muhammadiyah Mataram)
Fridolin Mabut (Universitas Muhammadiyah Mataram)



Article Info

Publish Date
12 Oct 2020

Abstract

Masyarakat Manggarai merupakan salah satu kapital sosial yang ada dan hidup yakni lembaga adat. Lembaga adat memiliki peran penting sebagai pelaku utama atas kebudayaan dalam sebuah komunitas kecil yang kerap disebut sebagai beo/golo lonto (kampung). Beo atau sering juga disebut sebagai golo adalah suatu tempat tinggal yang dihuni oleh penduduk untuk selama-lamanya. Tujuan dalam artikel ini untuk menjelaskan upacara penti dalam masyarakat kampung rato di kabupaten manggarai. Metode penelitian yang dipakai adalah kualittaif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian berupa tokohadat, kepala desa, tokoh masyarakat dan masyarakat masnggarai. Analisis data menggunakan deskriptif analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  Pertama, Upacara Penti sebagai ungkapan rasa syukur baik kepada mori Jari (Tuhan, Pencipta dan Pemilik Kehidupan) maupun pelestarian, keamanan dan hasil panen empo mede (antheirs) yang melimpah. Kedua, praktek partisipasi dan kerjasama bersama, upacara esensial, yang membagi semua orang / kelompok secara langsung atau tidak langsung dan yang bekerja sama untuk merencanakan dan berkontribusi pada keberhasilan kasus. Ketiga, dengan adat dan warisan leluhur, upacara tidak hanya sebagai cara mengucapkan terima kasih kepada warga atas hasil panennya, tetapi juga sebagai cara untuk menyimpan tradisi dan warisan leluhur. Nilai dengan demikian adalah istilah yang mengacu pada hal-hal yang baik, layak, dapat diterima, nyata, signifikan, indah dan diinginkan dalam kehidupan manusia dalam masyarakat. The Manggarai community is one of the existing and living social capitals, namely traditional institutions. Customary institutions have an important role as the main actors of culture in a small community, which is often referred to as Beo/Golo Lonto (village). Parrots or often referred to as Golo is a place to live that is inhabited by residents forever. The purpose of this article is to explain the Penti ceremony in the community of Kampung Rato in the Manggarai Regency. The research method used is a qualitative descriptive approach. The research subjects were religious leaders, village heads, community leaders, and Manggarai communities. Data analysis using descriptive analysis. The results showed that first, the Penti ceremony as an expression of gratitude both to Mori Jari (God, Creator, and Owner of Life) and the preservation, safety, and abundant yields of Empo Mede (anthers). Second, the practice of participation and cooperation together, essential ceremonies, which share all people/groups directly or indirectly and who work together to plan and contribute to the case's success. Third, with customs and ancestral heritage, ceremonies are not only a way of saying thank you to the residents for their harvest, but also as a way to save traditions and traditional heritage. Value is a term that refers to things that are good, worthy, acceptable, real, significant, beautiful, and desirable in human life in society..

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

CIVICUS

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Jurnal Civicus merupakan salah satu jurnal yang dikelola oleh Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram dengan e-ISSN 2614-509X dan p-ISSN 2338-9680. Adapun kajian publikasi jurnal Civicus yakni (1) Ilmu ...