SCRIPTA : Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual
Vol. 8 No. 2 (2019): Scripta : Jurnal Teologia dan Pelayanan Kontekstual

Konstruksi Pernikahan Kristen Alkitabiah

Jean Paath (STT Ebenhaezer Tanjung Enim)
Yuniria Zega (Mahasiswa Program Sarjana STT Oikumene Injili)
Ferdinan Pasaribu (Mahasiswa Program Sarjana STT Ebenhaezer Tanjung Enim)



Article Info

Publish Date
28 Oct 2020

Abstract

ABSTRAK Pernikahan adalah suatu kemitraan yang permanen yang dibuat dengan komitmen di antara seorang wanita dan pria. Ada dalam Alkitab, ”Dan sesudah itu Ia berkata, Itu sebabnya laki-laki meninggalkan ibu bapaknya dan bersatu dengan istrinya, maka keduanya menjadi satu. Jadi mereka bukan lagi dua orang, tetapi satu. Itu sebabnya apa yang sudah disatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia”. Tujuan dalam tulisan ini tentang supremasi pernikahan Kristen pada Abad XXI agar semua yang percaya tidak menganggap remeh tentang pernikahan. Agar orang percaya tidak menyepelekan pernikahan kudus yang sudah di persatukan oleh adalah dan tidak merusak rencana Allah dalam hidup mereka. Asumsi dalam penelitian ini adalah Alkitab adalah firman Allah yang tidak bersalah karena diinspirasikan oleh Roh Kudus kepada para penulis. Firman Allah menjadi dasar dalam memperbaiki pernikahan pada Abad XXI. Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif bibliologis dengan pendekatan kualitatif. Metode inilah yang dianggap paling sesuai oleh peneliti karena metode deskriptif memberikan gambaran lengkap dan natural akan suatu peristiwa dan fenomena yang terjadi. ABSTRACT Marriage is a permanent partnership made with a commitment between a woman and a man. It's in the Bible, "And after that He said, That's why a man leaves his father's mother and unites with his wife, then the two become one. So they are no longer two people, but one. That is why what has been united by God must not be divorced by humans ". The purpose in this paper is the supremacy of Christian marriage in the XXI Century so that all believers do not underestimate marriage. So that believers do not underestimate the holy marriage that has been united by is and does not damage God's plan in their lives. The assumption in this study is that the Bible is the innocent word of God because it was inspired by the Holy Spirit to the writers. God's Word became the basis for fixing marriages in the XXI Century. To solve this problem, researchers used a descriptive bibliological method with a qualitative approach. This method is considered the most appropriate by researchers because descriptive methods provide a complete and natural picture of events and phenomena that occur.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

scripta

Publisher

Subject

Description

Jurnal Scripta merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer, dan sebagai sarana publikasi hasil penelitian serta sharing perkembangan ilmu teologi Kristen dan pelayanan kontekstual. Jurnal ini memuat artikel yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya yang berupa ...