Pengobatan dengan antibiotik yang tidak sesuai prosedur yang tepat seringkali menimbulkan residu dapat menyebabkan masalah yang sangat merugikan peternak sapi perah, industri pengolah susu dan konsumen. Susu yang mengandung antibiotik tidak dapat digunakan untuk pembuatan susu produk fermentasi seperti yogurt dan keju. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap residu antibiotika dalam susu. Pemeriksaan ini diharapkan dapat mengidentifikasi residu antibiotika sehingga menekan efek samping antibiotika yang ada dalam susu. Sampel yang digunakan berupa susu segar sebanyak 6 sampel yang berasal dari peternakan sapi perah di Kunak, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Pengujian residu dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. Pengujian dilakukan dengan 2 cara yaitu uji residu antibiotika dan uji yoghurt. Berdasarkan hasil pengujian residu antibiotika, diperoleh hasil bahwa keseluruhan sampel susu sapi segara yang diperiksa bebas dari residu antibiotika yang ditandai tidak terbentuknya zona bening di sekitar kertas cakram yang mengandung sampel susu segar. Hasil pemeriksaan residu antibiotika dengan uji yogurt pada keseluruhan sampel yang digunakan memberikan hasil negative yang ditandai dengan konsistensi susu menjadi kental. Hal ini mengindikasikan bahwa sampel susu yang diuji tidak mengandung residu antibiotik sehingga tidak menghambat pertumbuhan starter kombinasi dari Streptococcus termophillus, dan Lactobacillus bulgaris sehingga dapat membentuk yogurt pada sampel susu.
Copyrights © 2019