Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan
Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan

The nfluences of Pandita, Youth, and Women of Buddhayana to Harmonious Life of Buddhist in Central Java

Budi Utomo Ditthisampanno (STIAB Smaratungga)



Article Info

Publish Date
16 Feb 2021

Abstract

Pengaruh Pandita, Pemuda, dan Wanita Buddhayana terhadap Keharmonisan Umat Beragama Buddha di Jawa Tengah[1] Oleh. Budi Utomo, Ph.D[2]. Abstrak Kemajemukan menjadi modal kekayaan bangsa Indonesia dan bila tidak dikelola dengan baik akan dapat menjadi penyebab kehancuran, sebaliknya jika dikelola dengan baik akan menjadi contoh bagi masyarakat dunia. Kerukunan beragama ada pada istilah agree in disagreement, setuju dalam perbedaan, artinya setiap penganut agama percaya bahwa agama yang dianutnya itulah agama yang paling baik dan benar, antara agama satu dengan lainnya terdapat berbagai persamaan selain perbedaannya. Kerukunan beragama bukanlah ingin menyatukan semua agama, atau ingin menyamaratakan semua agama, atau ingin menciptakan suatu agama baru yang dipadukan dari semua agama yang ada. Harmonisasi menjadi salah satu tujuan bagi bangsa Indonesia agar masyarakat hidup tentram, dan damai. Objek penelitian ini adalah Para Pandita, Pemuda, dan Wanita yang ada dilingkungan Keluarga Buddhayāna Indonesia yang menjadi anggota Majelis Buddhayāna Indonesia, Sekber PMVBI (Pemuda Buddhayāna), dan Wanita Buddhis Indonesia (WBI) di provinsi Jawa Tengah dengan populasi sekitar 150 Orang. Peran dan pengaruh Pandita, Pemuda, dan Wanita Buddhayāna sangat besar dalam mewujudkan keharmonisan umat beragama khususnya umat Buddha, hal ini secara teori sangat beralasan sekali karena Buddhayāna merupakan sebuah gerakan agama Buddha Indonesia yang menghargai semangat pluralisme, inklusif, dan non-sektarian. Semua aliran utama agama Buddha dalam wihara-wihara Buddhayāna dapat hidup bersama secara damai dan berkembang bersama dengan beradaptasi pada budaya lokal, budaya Indonesia. Desain penelitian yang dijadikan pedoman dalam penelitian ini adalah positifistik kuantitatif dengan langkah penelitian (desain) model persamaan struktural (Struktural Equation Model). Hasil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh signifikan pandita (X1) terhadap Keharmonisan (Y) karena nilai sign < probabilitas yaitu 0,000 < 0,05; Tidak ada pengaruh Pemuda (X1) terhadap Keharmonisan (Y) karena nilai sign > probabilitas yaitu 0,081 > 0,05; Tidak ada pengaruh wanita (X1) terhadap Keharmonisan (Y) karena nilai sign > probabilitas yaitu 0,219 > 0,05. Kesimpulannya ada pengaruh Pandita, Pemuda, dan Buddhayāna terhadap Keharmonisan Umat Beragama Buddha di Jawa Tengah. Penelitian ini, secara teori dan praktik diharapkan menjadi bahan masukan bagi pemangku kepentingan, organisasi keagamaan dan seluruh masyarakat di Jawa Tengah khususnya dan Indonesia pada umumnya. Sebagai bahan masukan bagi Pandita, Pemuda dan Wanita Buddhayāna Indonesia untuk berperan terhadap harmonisasi umat beragama Buddha di Jawa Tengah. Bahan kajian dan acuan pimpinan Majelis Buddhayāna Indonesia dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pengelolaan organisasi, serta referensi dan masukan bagi pimpinan Majelis Buddhayāna Indonesia dalam mengambil kebijakan yang kurang sesuai dengan kondisi umat Buddha. Kata Kunci: Pandita, Pemuda, Wanita Buddhayāna, keharmonisan. Influences of Pandita, Youth, and Women of Buddhayana to Harmonious Life of Buddhist in Central Java Budi Utomo, Ph.D[3]. ABSTRACT Diversity is the asset for the wealth of the Indonesian nation and if it is not managed properly it can be devastating, on the other hand, if it is managed properly, it will become an example for the world community. Religious harmony is in terms of agreeing in disputes, agreeing in differences, that is, every religious believer believes that the religion he adheres to is the best and correct religion, between religions there are various similarities in differences. Successful religious harmony wants to unite all religions, or wants to unify all religions, or wants to create a new religion that is integrated from all existing religions. Harmonization is one of the goals for the Indonesian nation so that people live peacefully and peacefully. The objects of this research are the Panditas, Buddhists Youths, and Buddhist Women in the Indonesian Buddhayāna Families who are members of the Indonesian Buddhayāna Council, the PMVBI Secretary (Pemuda Buddhayāna), and Indonesian Buddhist Women (WBI) in Central Java Province with a population of around 150 people. The role and influence of Pandita, Youth, and Women Buddhayāna is very large in realizing religious harmony, especially Buddhists, this is very reasonable in theory because Buddhayāna is an Indonesian Buddhist movement that respects the spirit of pluralism, inclusion and non-sectarianism. All the main streams of Buddhism in the Buddhist monasteries can live together peacefully and develop together by adapting to local culture, Indonesian culture. The research design that is used as a guide in this research is positivistic quantitative with the research step (design) of the structural equation model (Structural Equation Model). The results of this study are the significant influence of pandita (X1) on harmony (Y) because the sign value <probability is 0.000 <0.05; There is no influence of Youth (X1) on Harmony (Y) because the value of sign> probability is 0.081> 0.05; There is no influence of women (X1) on harmony (Y) because the value of sign> probability is 0.219> 0.05. In conclusion, there is the influence of Pandita, Buddhist Youth, Buddhist Women (Buddhayāna) on Buddhist Harmony in Central Java. This research, in theory and practice, is expected to become input for stakeholders, religious organizations and all communities in Central Java in particular and Indonesia in general. As input for Pandita, Indonesian Buddhayāna Youth and Women to play a role in the harmonization of Buddhists in Central Java. Study material and reference for the leadership of the Indonesian Buddhayāna Council in improving and enhancing the quality of organizational management, as well as references and input for the leadership of the Indonesian Buddhayāna Council in making policies that are not in accordance with the conditions of the Buddhist community. Keywords: Pandita, Buddhist Youth, Buddhist Women, Harmonious life. [1] Artikel ini adalah Laporan Penelitian Dosen STIAB Smaratungga tahun 2020, penelitian ini dibiayai oleh DIPA Dirjen Bimas Buddha, Kementerian Agama Republik Indonesia [2] Dosen dan Ketua STIAB Smaratungga Boyolali, juga sebagai Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Buddha Indonesia (APTABI), serta Asst. Secretary pada International Association of Theravada Buddhist Universities (ATBU) and EXCO Member pada International Association of Buddhist Universities (IABU). [3] Lecturer and principal of Smaratungga Buddhist College Boyolali, Chairs of Asosiasi Perguruan Tinggi Agama Buddha Indonesia (APTABI), serta Asst. Secretary of International Association of Theravada Buddhist Universities (ATBU) and EXCO Member of International Association of Buddhist Universities (IABU).

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

ABIP

Publisher

Subject

Religion Humanities Physics Social Sciences Other

Description

ABIP adalah Jurnal Agama Buddha dan Ilmu Pengetahuan , yang terbit tiap tahun, merupakan jurnal yang sebelumnya terbit secara intern dalam lingkungan Sekolah Tinggi Agama Buddha Raden Wijaya Wonogiri Jawa Tengah. Dalam periode September 2014 ABIP terbit dalam skala yang lebih luas, menjadi jurnal ...