Cyberbullying merupakan bentuk kekerasan anak atau remaja melalui media online atau media sosial. Cyberbullying dapat memberikan dampak yang berpengaruh terhadap emosi dan psikologis remaja. Pelaku akan selalu merasa aman jika perilaku cyberbullying tidak ditindaklanjuti oleh pihak sekolah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis tingkat perilaku cyberbullying dan mengetahui bentuk cyberbullying yang dilakukan siswa MTs Almahalli Brajan, Wonokromo, Bantul, Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 38 responden. Data dianalisis dengan analisa univariate untuk mengetahui distribusi frekuensi dari setiap variabel. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner perilaku cyberbullying. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas siswa pernah melakukan tindakan cyberbullying, dengan kategori tingkat rendah sebanyak 73,7%. Bentuk cyberbullying yang dilakukan antara lain flaming 60,5%, harassment 39,5%, cyber talking 10,5%, denigration 7,9%, impersonation 18,4%, outing 5,3%, trickery 10,5%, dan exclusion 65,8%. Sedangakan media social yang digunakan untuk cyberbullying antara lain instagram (21,1%), whatsapp sebanyak 94,7% dan facebook sebanyak 21,1%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan seluruh responden penelitian di MTS Amahalli pernah melakukan tindakan cyberbullying dan mayoritas masuk dalam cyberbullying tingkat rendah. Bentuk cyberbullying terbanyak dilakukan adalah flaming dengan media sosial whatsapp.
Copyrights © 2021