<![CDATA[Pesantren Nurul Iman mempertahankan tradisi pengajaran kitab kuning. Hal ini didasarkan pada keyakinan akn pentingnya mengiikuti apa yang telah dilakukan oleh guru-guru mereka pada masa lalu. Literatur yang digunakan sampai saat inr telah mengalami dua kali revisi, yaitu pada tahun 1984 dan tahun 2003. Perubahan yang terjadi pada tahun 1984 hanya terletak pada pergantian kitab untuk bidang ilmu tertentu. Perubahan yang sangat mendasar menurut penulis, terjadi pada tahun 2003, dimana ada penghapusan beberapa bidang ilmu yang otomatis menghapuskan literatur klasik dalam bidang ilmu itu di pesantren nurul iman. Mata pelajaran yang dihapus itu adalah mushthala al-hadits, faraid dan qawa?id al-fiqhiyyah. Meskipun telah dilalukakan refisi dan penghapusan terhadap beberapa literatur keagamaan disini, masyarakat masih yakin dan berharap pesantren ini menjadi mesin yang dapat memproduksi ulama yang dapat menjawab persolan-persoalan keagamaan di masa mendatang.]]>
Copyrights © 2020
