Ketersediaan data dan informasi merupakan salah satu kendala utama dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan (SDAL) di negara-negara berkembang. Padahal perkembangan teknologi di tengah masyarakat seharusnya mampu mendukung kegiatan pengelolaan SDAL menjadi lebih efisien dan efektif, sekaligus memberdayakan potensi sumber daya manusia setempat melalui open data, urun daya, dan pemetaan partisipatif. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan skema integrasi open data, urun daya, dan pemetaan partisipatif dalam pengelolaan SDAL. Integrasi ketiganya dapat diawali dengan memanfaatkan open data yang tersedia bebas melalui laman daring beragam instansi sebagai data dan informasi dasar. Keterbatasan utama open data yakni dari segi ketelitian serta updating bisa ditanggulangi melalui kegiatan urun daya. Pelibatan masyarakat secara sukarela dalam proses pengumpulan data dan informasi terkait SDAL merupakan ciri utama urun daya. Hasil kegiatan urun daya dikumpulkan secara daring melalui platform jejaring sosial maupun laman penyelenggara. Kualitas data dan informasinya sangat dipengaruhi oleh sosialisasi dari penyelenggara, pemasangan media bantu, dan perangkat yang digunakan oleh masyarakat. Kebutuhan data dan informasi lebih rinci dapat diperoleh melalui kegiatan pemetaan partisipatif yang mana pelaksanaannya harus diawali dengan pelatihan teknis bagi masyarakat dan pihak terlibat. Open data, urun daya, dan pemetaan partisipatif dapat diintegrasikan karena adanya kesamaan seperti semangat untuk berbagi, pemberdayaan masyarakat, pemberian nilai lebih terhadap data dan informasi, efisiensi biaya dan waktu, serta keterbukaan.
Copyrights © 2020