Ketahanan pangan menjadi prioritas utama pemerintah dalam memberantas kelaparan. Pemerintah terus melakukan inovasi, agar kebutuhan pangan di Indonesia tercukupi. Salah satunya dengan meningkatkan indeks panen padi hingga 5 kali lipat melalui sistem ratoon. Saat ini produktivitas ratun hanya 40-50% lebih rendah dari tanaman induknya. Pemanfaatan teknologi pada sistem ratun diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ratun dengan meningkatkan jumlah anakan yang dapat meningkatkan pertumbuhan ratun. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang diuji adalah dosis nitrogen (50 kg ZA/ha, 100 kg ZA/ha, 150 kg ZA/ha, 200 kg ZA/ha, dan 250 kg ZA/ha) diulang sebanyak 4 kali. Tanaman padi induk yang digunakan dalam sistem ratun adalah varietas Inpari-32. Pengambilan data meliputi jumlah anakan, panjang malai, jumlah gabah per malai, jumlah gabah bernas, jumlah gabah kosong, dan kandungan klorofil daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian nitrogen 100, 150, 200, dan 250 kg ZA.ha-1 berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan dibandingkan dengan 50 kg ZA.ha-1, tetapi tidak signifikan untuk variabel lain yang diamati. Dosis nitrogen optimum untuk mencapai jumlah anakan maksimum adalah 216,75 ZA.ha-1. Peningkatan kadar nitrogen yang dibuang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan komponen hasil padi ratun, walaupun tidak berbeda nyata.
Copyrights © 2021