Keterlambatan perkembangan bayi akan menyebabkan permasalahan dan gangguan yang akan berdampak pada kehidupan bayi selanjutnya. Penyebab utamanya adalah kurangnya stimulus dan deteksi dini masalah pertumbuhan perkembangan. Upaya deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang bayi dapat dilakukan dengan Asah, Asih dan Asuh (3A). Upaya ini memerlukan kemitraan dari berbagai pihak, keluarga, tenaga kesehatan dan masyarakat (kader).Kader berperan penting dalam melakukan konseling pertumbuhan dan perkembangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan Modul Konseling 3A terhadap Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Lapai Kota Padang. Rancangan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre-post test design with control. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 52 orang (26 orang kelompok intervensi dan 26 orang kelompok kontrol). Hasil Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan sesudah pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan beda rerata adalah 0,77 dan p value 0,13 (p> 0,05). Terdapat pengaruh yang signifikan keterampilan kader sesudah pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol, dengan beda rerata adalah 2,19 dan p value 0,00 (p< 0,05). Rekomendasi penelitian ini perlu dilakukan revisi terhadap modul konseling 3A dengan menambahkan metode konseling dan pesan yang harus disampaikan kader terhadap hasil temuan pemantauan pertumbuhan perkembangan dan diperlukan upaya pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan keterampilan kader melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan. Kata Kunci: Modul Konseling, Pertumbuhan, Perkembangan, Kader Posyandu
Copyrights © 2021