Stabilita : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kendari
Vol 8, No 3 (2020): STABILITA || Jurnal Ilmiah Teknik Sipil

PENGARUH PENAMBAHAN PASAK TERHADAP SIFAT MEKANIK BALOK BAMBU LAMINASI DENGAN PEREKAT PATI

Syahrir Syahrir (Sekolah Tinggi Teknik Bima)



Article Info

Publish Date
30 Nov 2020

Abstract

Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi, perkembangan industri perumahan pun meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini sangat mempengaruhi penggunaan bahan bangunan di masyarakat luas, terutama penggunaan kayu. Dengan maraknya penggunaan kayu mengakibatkan semakin menipisnya persediaan kayu legal di pasaran. Oleh karena itu, perlu dicari bahan bangunan lain pengganti kayu yang juga memiliki sifat-sifat dasar yang mirip kayu, seperti bambu.Kini pola pemanfaatan bambu yang mulai dikembangkan adalah pengolahan bambu secara laminasi, dalam pembuatan bambu laminasi, dibutuhkan bahan perekat untuk merekatkan bilah-bilah bambu sehingga menjadi balok bambu. Perekat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pati sagu. Dengan pertimbangan beberapa negara maju sudah menolak penggunaan formaldehyde sebagai perekat pada bambu laminasi. Karena dikhawatirkan zat kimia ini dapat beraksi dengan udara luar maupun panas, sehingga dapat menjadi racun.Adapun hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Pertama, hasil pengujian lentur balok laminasi perekat sagu antara lain: a. Hasil uji kuat lentur rata-rata balok laminasi dengan perekat sagu tanpa pasak adalah: 1) Modulus of Rupture (MOR) 109,04MPa. 2) Modulus of Elasticity (MOE) 25927,54 MPa. b. Hasil uji kuat lentur rata-rata balok laminasi perekat sagu dengan kemiringan pasak 450 adalah: 1) Modulus of Rupture (MOR) 132,94 MPa. 2) Modulus of Elasticity (MOE) 31276,95 MPa. c. Hasil uji kuat lentur rata-rata balok laminasi perekat sagu dengan kemiringan pasak 900 adalah: 1) Modulus of Rupture (MOR) 126,71 MPa. 2) Modulus of Elasticity (MOE) 29906,29 MPa. Kedua, dari hasil pengujian kuat lentur, diketahui bahwa pada pengujian balok laminasi semuanya mengalami gagal delaminasi. Gagal delaminasi pada pengujian balok laminasi ini terjadi karena nilai kuat geser balok laminasi (perekat) masih lebih kecil daripada nilai kuat geser lamina bambu.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

stabilita_jtsuho

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Engineering Transportation

Description

STABILITA hadir karena tuntutan intelektual dalam merespon isu-isu aktual terkait berbagai problematika dan menjadi wadah informasi bidang Teknik Sipil dalam konteks kekinian. Jurnal STABILITA ini mengangkat tulisan/karya ilmiah bidang Teknik Sipil (kajian transportasi, kajian struktur, kajian ...