‘Abd al-Jabbar sebagai tokoh Mu’tazilah yang terkenal sebagai aliran rasional dalam Islam, ia tetap mempertahankan prinsip rasionalitas tersebut. Ia dalam memahami aspek kemukjizatan al-Qur’an terlihat bahwa ia adalah orang yang konsen dan ahli dalam bidang bahasa Arab. Hal ini terlihat dalam upayanya menunjukkan fasahah adalah aspek kemukjizatan al-Qur’an yang sesungguhnya. Karena menurutnya, fasahah itu mencakup seluruh ungkapan tanpa melihat tema atau tujauan, dengan tanpa memandang bentuk, tipe ataupun jenis. Penetapan Fasahah sebagai aspek kemukjizatan al-Qur’an dapat dilihat melalui tiga dimensi dalam struktur bahasa, yaitu, pertama; penggantian yang hanya terjadi pada kata-kata, maksudnya adalah pemilihan kata-kata tertentu yang mungkin cocok untuk dipergunakan dalam konteks tertentu, kedua; posisi yang menjadi monopoli uslub, tentang mendahulukan dan mengakhirkan, ketiga; tentang i’rab yang hanya terjadi pada peristiwa gramatikal dari sebuah kata. ‘Abd al-Jabbar, Linguistik Arab, Fasahah, al-Sarfah, I’jaz al-Qur’an
Copyrights © 2020