Pembuatan batu bata merupakan salah satu industri sektor informal yang banyak ditekuni oleh masyarakat Indonesia. Tidak ada data yang pasti tentang pekerjaan di sektor informal baik tentang jumlah pekerjaan, resiko yang dihadapi kejadian ganguaan pernapasan maupun kecelakaan kerja. Namun tidak berarti tidak ada bahaya yang dihadapi para perajin batu bata. Laporan organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam World Health Report 2000 menyebutkan, lima penyakit paru utama merupakan 17,4% dari seluruh kematian di dunia, masing-masing terdiri dari infeksi paru 7,2% PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis) 4,8% tuberculosis 3,0% kanker paru/trakea/bronkus 2,1% dan asma 0,3%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gangguan pernapasan pada pekerja di tempat pembuatan batu bata serta pengukuran kadar debu di tempat pembuatan batu bata di Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain observasional. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2020. Lokasi penelitian di lakukan di Kecamatan Tenayan Raya. Jumlah sampel sebanyak 70 pekerja, penggumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran kadar debu menggunakan Light House Meter. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan jumlah pekerja yang mengalami gangguan pernapasan sebanyak 61 pekerja (87.1%), tidak menggunakan alat pelindung diri (masker) sebanyak 58 pekerja (82.9%), kadar debu di tempat pembuatan batu bata melebihi nilai ambang batas yang dipersyaratkan.
Copyrights © 2021