Tujuan penelitian ini yaitu untuk: (1) memaparkan hasil wawancara siswa berkemampuan tinggi, menengah, dan rendah dalam menyelesaikan masalah konsep barisan, (2) mengetahui proses pengkodean dari langkah-langkah penyelesaian masalah konsep barisan untuk siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah, dan (3) mendeskripsikan gambaran alur berpikir berdasarkan teori Mason dari proses berpikir siswa berkemampuan tinggi, menengah, dan rendah dalam menyelesaikan masalah konsep barisan. Metode yang digunakan untuk penelitian ini yaitu kualitatif. Proses yang diamati adalah struktur proses berpikir siswa pada saat menyelesaikan permasalahan barisan dan deret bilangan dan wawancara yang dilakukan setelah proses penyelesaian permasalahan. Pengambilan data dilakukan secara daring dengan media Google Classroom. Subjek penelitian ini adalah tiga orang siswa kelas XI SMA Negeri 1 Bantarujeg, Kabupaten Majalengka yang berkemampuan tinggi, menegah, dan rendah. Untuk siswa yang berkemampuan tinggi selama penyelesaian masalah, sudah memenuhi semua aspek indikator proses berpikir, dari mulai entry, attack, sampai review. Untuk siswa yang berkemampuan menengah tahap entry sudah terpenuhi, tetapi pada aspek attack tidak semua komponen terpenuhi (hanya try dan mybe) komponen why ketika diwawancara tidak bisa memberikan alasan. Dan pada akhirnya di tahap review tidak bisa mengaitkan dengan apa yang ditunjukkan dalam entry. Sedangkan untuk siswa yang berkemampuan rendah, menjawab dengan tidak sesuai dengan yang diberikan.
Copyrights © 2021