Beton ringan adalah beton yang dibentuk dari campuran antara semen, air, agregat halus, agregat kasar dengan berat jenis ringan dan tambahan campuran lainnya yang dapat menambah kekuatan beton. Dalam penelitian ini digunakan bahan tambah berupa styrofoam yang menjadi alternatif pengganti material yang bersifat lebih ringan, kedap air, dan memiliki kekuatan yang cukup baik. Salah satu hasil dari pemanfaatan limbah batu apung dan styrofoam adalah beton ringan, yang baik digunakan pada daerah-daerah rawan gempa karena beban geser yang timbul kecil karena berat satuan dinding menjadi lebih ringan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di Laboratorium Struktur dan Bahan Fakultas Teknik Universitas Mataram. Tahap awal penelitian berupa pemeriksaan bahan penyusun beton dan pengujian terhadap kuat tekan, modulus elastisitas dan kuat tarik belah beton. Dalam penelitian ini dibuat benda uji berupa silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan kuat tekan rencana 6,89 MPa. Variasi Faktor Air Semen (FAS) yang digunakan 0,4; 0,45; 0,5; 0,55; 0,6; 0,65. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil kuat tekan maksimum adalah 7,869 MPa yaitu pada FAS 0,45 dan kuat tarik belah maksimum adalah 1,047 MPa yaitu pada FAS 0,45. Sedangkan modulus elastisitas maksimum adalah 8561,649 MPa yaitu pada FAS 0,45. Nilai kuat tekan yang diperoleh telah memenuhi persyaratan kuat tekan beton ringan struktural ringan SNI 03-3449-2002. Beton ringan styrofoam baik digunakan untuk pembuatan beton struktural ringan. Kata Kunci : Beton ringan struktural, FAS, kuat tekan, kuat tarik, Styrofoam
Copyrights © 2020