Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tinjauan Kuat Tekan Beton Akibat Curring Pada Beton yang Dicor di Lapangan I.G.A. Neny Purnawirati; Fajar Surya Herlambang
Jurnal Talenta Sipil Vol 5, No 1 (2022): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.987 KB) | DOI: 10.33087/talentasipil.v5i1.110

Abstract

Pelaksanaan curring beton adalah perawatan beton yang dilakukan setelah beton mengeras. Bertujuan agar beton tidak kehilangan kelembaban terlalu cepat, yang nantinya dapat memicu terjadinya penyusutan pada beton. Jika kelembaban terjadi terlalu cepat, maka beton dapat mengalami penyusutan lebih cepat dan menyebabkan beton mengalami keretakan. Proses pengerasan beton hingga beton tersebut berumur 28 hari, diperlukan adanya perlakuan khusus, yakni perawatan beton. Dalam proses pengerasan beton, terjadi hidrasi semen yang mengakibatkan adanya uap air. Jika beton terlalu cepat kehilangan air, maka beton akan menjadi retak dan tentunya berpengaruh pada kuat tekan akibat retak tersebut. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pembuatan benda uji berupa pelat lantai dengan Panjang 1 meter dan lebar 1 meter dengn tebal pelat lantai 12 cm. Pelat ini dilengkapi dengan besi 15∅ "> 8 mm – 150 mm dan perancah. Benda uji dibuat sebanyak 2 buah benda uji, yakni 1 benda uji diperlakukan dengan curring dan 1 benda uji diperlakukan tanpa curring. Mutu beton direncanakan 20 MPa dengan umur beton 28 hari. Curring beton dilakukan selama 7 hari berturut – turut dengan cara menyiram permukaan beton secara continue. Pengujian kuat tekan beton dilakukan setelah beton berumur 28 hari dengan pengujian non destructive test. Pelat lantai dengan yang melewati proses curring beton selama 7 hari berturut turut, menghasilkan kuat tekan maksimum sebesar 23,41 MPa. Pelat lantai yang tidak melewati proses curring beton menghasilkan kuat tekan maksimum sebesar 21,32 MPa. Pelat lantai dengan curring beton meningkatkan kuat tekan beton sebesar 13,46% dibandingkan dengan pelat lantai tanpa curring beton.
PENGARUH FAKTOR AIR SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON RINGAN STYROFOAM I.G.A. Neny Purnawirati
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2020): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Desember 2020)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v3i2.4067

Abstract

Beton ringan adalah beton yang dibentuk dari campuran antara semen, air, agregat halus, agregat kasar dengan berat jenis ringan dan tambahan campuran lainnya yang dapat menambah kekuatan beton. Dalam penelitian ini digunakan bahan tambah berupa styrofoam yang menjadi alternatif pengganti material yang bersifat lebih ringan, kedap air, dan memiliki kekuatan yang cukup baik. Salah satu hasil dari pemanfaatan limbah batu apung dan styrofoam   adalah beton ringan, yang baik digunakan pada daerah-daerah rawan gempa karena beban geser yang timbul kecil karena berat satuan dinding menjadi lebih ringan. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental di Laboratorium Struktur dan Bahan Fakultas Teknik Universitas Mataram. Tahap awal penelitian berupa pemeriksaan bahan penyusun beton dan pengujian terhadap kuat tekan, modulus elastisitas dan kuat tarik belah beton. Dalam penelitian ini dibuat benda uji berupa silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan kuat tekan rencana 6,89 MPa. Variasi Faktor Air Semen (FAS) yang digunakan 0,4; 0,45; 0,5; 0,55; 0,6; 0,65. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil kuat tekan maksimum adalah 7,869 MPa yaitu pada FAS 0,45 dan kuat tarik belah maksimum adalah 1,047 MPa yaitu pada FAS 0,45. Sedangkan modulus elastisitas maksimum adalah 8561,649 MPa yaitu pada FAS 0,45. Nilai kuat tekan yang diperoleh telah memenuhi persyaratan kuat tekan beton ringan struktural ringan SNI 03-3449-2002. Beton ringan styrofoam baik digunakan untuk pembuatan beton  struktural ringan. Kata Kunci : Beton ringan struktural, FAS, kuat tekan, kuat tarik, Styrofoam