Bawang merah merupakan umbi yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia baik sebagai bahan makanan maupun obat tradisional karena kandungan senyawa yang dimilikinya. Selain senyawa bermanfaat, bawang merah juga memiliki senyawa berbahaya bagi tubuh yaitu nitrit (NO2-). Nitrit yang berlebih dalam tubuh menyebabkan pembentukan methemoglobin sehingga menyebabkan kurangnya asupan oksigen dalam tubuh. Untuk menjamin keamanan pangan, pemerintah mengatur batas aman nitrit melalui ADI (Acceptable Daily Intake) dan menetapkan sebesar 0–0,06 mg/Kg BB. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah nitrit dalam sampel bawang merah sesuai dengan ADI. Penelitian dilakukan menggunakan metode spektrofotometri sinar tampak dengan pereaksi griess yang didasarkan pada reaksi diazotasi antara asam nitrit dengan amin aromatis primer yang akan membentuk garam diazonium. Validasi metode dilakukan dengan beberapa parameter seperti liniertitas dengan nilai R2 =0,9886, BD= 0,1908 µg/mL, BK= 0,6360 µg/mL, akurasi dengan nilai % recovery konsentrasi 0,6 µg/mL =115,625 %, 0,8 µg/mL =104,524 % dan 1 µg/mL =118,175%, presisi dengan nilai % koefisien variasi hari ke 1= 4,7468% ke 2= 3,6314%, ke 3= 1,1704% dan uji selektivitas menunjukkan metode selektif untuk nitrit. Penetapan kadar nitrit pada sampel bawang merah diperoleh rata-rata sebesar 4,0337 µg/g .
Copyrights © 2021