Tujuan digitisasi lontar Musium Naskah Lontar Desa Adat Dukuh Penaban, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali untuk penyelamatan transkrip dan naskah lontar yang merupakan salah satu bentuk usaha pelestarian naskah lontar mengingat kondisi lontar yang ada sangat memprihatinkan, sehingga perlu dilestarikan dengan membutuhkan penanganan khusus. Lontar adalah sebuah naskah kuno yang ditulis di atas daun lontar yang tulisannya menggunakan aksara dan bahasa Kawi Jawa Kuno atau Bali. Keberadaan lontar di Karangasem dan di Bali pada umumnya masih cukup banyak bahkan tak jarang lontar dijadikan benda yang disakralkan. Musium Naskah Lontar Desa Adat Dukuh Penaban memiliki hampir 700 cakep dan ribuan salinan isi naskah lontar yang memuat tentang naskah pengobatan, silsilah atau sejarah, arsitektur, kepemimpinan, kuliner, permainan, pertanian, dan karya sastra. Metode yang digunakan dalam digitisasi lontar adalah metode pengalihmediaan naskah lontar ke dalam bentuk digital dengan menggunakan metode partisipatoris. Metode ini dilakukan oleh para pengelola museum dengan materi pelatihan penguasaan kamera, pencahayaan, operasional meja reprograf, dan penyuntingan file digital untuk kebutuhan museum serta pembuatan e-book. Kata Kunci : Museum, Lontar, Digitisasi, Partisipatoris, dan Pelestarian
Copyrights © 2021