Robekan perineum terjadi pada hampir semua persalinan pertama atau tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Dampak terkajadinya rupture erineum atau robekan jalan lahir pada ibu antara lain tejadinya infeksi luka jahitan. Dimana dapat merambat pada saluran kandung kemih ataupun pada jalan lahir. Akibatnya muncul komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir. Rupture perineum yang terjadi di Indonesia mencapai 30%. Survey awal d yang dilakukan di RB Hanum didapatkan 101 ibu bersalin dari 101 ibu bersalin mengalami luka perineum berjumlah 75 (74%) ibu bersalin. Berdasarkan observasi langsung ibu yang mengontrol luka jahitan berjumlah 10%, dan mengalami keterlambatan penyembuhan berjumlah 50%, dimana penyembuhan luka perieum antara 9-1 hari. Penyebab keterlambatan penyembuhan luka perineum yaitu gizi, ibu nifas sangat membutuhkan gizi yang cukup untuk proses pemulihan salah satunya makanan yang tinggi protein. Protein diperlukan untuk perteumbuhan dan penggantian sel-sel yang rusak atau mati. Makanan tinggi protein dapat diperoleh dari putih telur. Tujuan mengetahui pengaruh konsumsi putih telur rebus dengan penyembuhan luka perineum. Metode penelitian menggunakan quasi experimental, populasi dalam penelitian sebanyak 22 orang ibu nifas hari pertama yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan dan kontrol. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji Mann-whitney. Hasil menunjukkkan terdapat pengaruh mengkonsumsi putih telur rebus dengan penyembuhan luka perineum dengan nilai p value = 0,000 < 0,05. Kesimpulan terdapat pengaruh mengkonsumsi putih telur ayam rebus dengan penyembuhan luka perineum.
Copyrights © 2021