Jurnal Akuakultur Indonesia
Vol. 20 No. 1 (2021): Jurnal Akuakultur Indonesia

The performance of gold-mouth turban Turbo chrysostomus larvae in different temperature and salinity media

Aris Sando Hamzah (Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University, Dramaga, West Java, Indonesia 16680)
Kukuh Nirmala (Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University, Dramaga, West Java, Indonesia 16680)
Eddy Supriyono (Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University, Dramaga, West Java, Indonesia 16680)
Irzal Effendi (Department of Aquaculture, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University, Dramaga, West Java, Indonesia 16680)



Article Info

Publish Date
10 Feb 2021

Abstract

Suhu dan salinitas merupakan parameter kualitas air yang berperan penting terhadap proses fisiologis siput mata bulan (T. chrysostomus) sehingga berdampak terhadap perkembangan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi pengaruh suhu dan salinitas terhadap perkembangan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva siput mata bulan (T. chrysostomus). Stadia pre-torsion veliger dicapai sekitar 11 jam 36 menit setelah fertilisasi atau sekitar 3 jam setelah trocophor. Stadia post-torsion veliger awal ditandai dengan cangkang yang telah terbentuk sempurna dan pada post-torsion veliger akhir, larva sudah mengembangkan operkulum, kaki, dan propodium. Hasil pengamatan menunjukan bahwa perlakuan A1B3 memberikan waktu pencapaian stadia post-torsion veliger awal dan post-torsion veliger akhir tercepat yaitu masing-masing 19 jam 36 menit dan 22 jam 36 menit setelah pembuahan. Sedangkan perlakuan A1B1 memberikan waktu pencapaian stadia post-torsion veliger awal dan post-torsion veliger akhir terlama yaitu masing-masing 20 jam 30 menit dan 23 jam 25 menit setelah pembuahan. Suhu tidak berpengaruh nyata sedangkan salinitas berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan harian larva siput mata bulan. Laju pertumbuhan harian tertinggi pada suhu 27±0.5oC (A1) tercatat pada perlakuan B3 dan menunjukan nilai yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan B2. Suhu dan salinitas memberikan pengaruh yang signifikan namun interaksi keduanya tidak menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kelangsungan hidup larva siput mata bulan. Perlakuan A1B3 memberikan persentase tingkat kelangsungan hidup tertinggi dan tidak menunjukan nilai yang berbeda nyata dengan perlakuan A1B2. Parameter kualitas air yang diperoleh masih mendukung performa larva siput mata bulan hingga mencapai stadia juvenil.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jai

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Akuakultur Indonesia (JAI) merupakan salah satu sarana penyebarluasan informasi hasil-hasil penelitian serta kemajuan iptek dalam bidang akuakultur yang dikelola oleh Departemen Budidaya Perairan, FPIK–IPB. Sejak tahun 2005 penerbitan jurnal dilakukan 2 kali per tahun setiap bulan ...